Guna menggaungkan kesadaran akan pentingnya teknologi digitalisasi terutama bagi UMKM di daerah pedesaan yang belum sepenuhnya peka terhadap pengaruh digitalisasi, mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 118 dari Universitas Jember, Universitas PGRI Argopuro, Universitas Muhammadiyah Jember, Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah (INAIFAS) berencana menyelanggarakan sosialisasi terkait pemasaran digital dengan merangkul berbagai UMKM yang ada di Desa Keting Setempat. Kamis (4/08/2022).
Rencana kegiatan ini dimulai dengan melakukan survey langsung ke lapangan ke berbagai UMKM setempat seperti usaha rengginang dan kerupuk.Â
Survey yang kami lakukan ini bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangan usaha UMKM di Desa Keting dalam memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usahanya.Â
Agar nantinya kami mengetahui masalah apa yang dapat kami berikan untuk warga Desa Keting setempat untuk kemudian memberikan solusi dan program yang tepat dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.Â
Kegiatan sosialisasi ini berfokus pada para pengusaha rumahan setempat karena rata-rata usaha yang dilakukan masih berbasis usaha skala mikro yang masih dijalankan oleh keluarga dan hanya terdiri dari beberapa karyawan saja.Â
Usaha yang kami lakukan untuk memberikan sosialisasi dan penyuluhan disambut baik oleh Bapak Rudy selaku Kepala Dusun juga warga setempat pelaku usaha UMKM.Â
"Kami senang apabila adik-adik sekalian dari berbagai mahasiswa Kolaboratif ini mau berbagi dan menyebarkan ilmu-nya untuk membantu mendongkrak usaha kami. Karena memang masyarakat disini belum paham tentang Digital Marketing," ujar Bapak Rudy Kepala Dusun Desa setempat.Â
"Apabila adik-adik mahasiswa sekalian perlu apa-apa kami siap membantu dan memfasilitasi. Kami tinggal menunggu arahan dari kalian saja," tuturnya lagi.Â
Ia juga memaparkan bahwa warga setempat masih menggunakan cara-cara yang masih sangat sederhana dan tradisional baik dalam produksi produk maupun dari segi pemasarannya.Â
Jika melihat dari proses produksi rengginang, alat-alat yang digunakan masih menggunakan alat yang sederhana sekali yang bisa ditemukan di tiap rumah tanpa ada campur tangan mesin yang muluk-muluk dan hanya mengandalkan sinar matahari untuk membantu proses produksi.Â
Sedangkan jika dilihat dari segi kemasan, branding dan juga distribusi pemasaran para kelompok pengusaha UMKM ini juga belum memanfaatkan teknologi dalam memperluas pengenalan produknya. Para UMKM regginang ini masih menjangkau pasar di area sekitar Jawa Timur saja.Â
"Sejauh ini kami hanya mampu melayani pesanan dari area sekitar Jawa Timur saja, mengingat alat dan tenaga yang kami gunakan masih sedikit dan sangat sederhana," tutur Bu Waras, pemilik usaha UMKM rengginang pada Rabu (3/08/2022)
Kami berharap dengan meleknya digitalisasi teknologi terutama dalam aspek distribusi pemasaran terkait dengan produk UMKM setempat yang cukup potensial, ada banyak pengusaha rumahan yang terbantu yang nantinya juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru di Desa Keting untuk mendobrak peningkatan perekonomian rumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H