Mohon tunggu...
Kazhimitosa
Kazhimitosa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Universitas Jember

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menilik Lebih Dalam Potensi Desa Keting Kecamatan Jombang, Jember

31 Juli 2022   23:02 Diperbarui: 31 Juli 2022   23:12 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu desa yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang Jawa Timur.  

Jika dilihat berdasarkan letak geografisnya lokasi ini didominasi oleh lahan pertanian dan dekat dengan area pantai. Hal inilah yang membuat Desa Keting memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam yang bisa dijadikan aset daerah. 

Sayangnya, aset dan sumber daya yang dimiliki di daerah tersebut belum sepenuhnya dikelola secara maksimal. Terbatasnya pemahaman sumber daya manusia dalam mengelola aset daerah membuat Desa Keting ini masih terdengar asing di telinga masyarakat. 

Sejauh hasil pengamatan kami selaku Mahasiswa dari KKN Kolaboratif Jember ada banyak potensi yang dapat digali dan dikembangkan mulai dari budidaya perikanan ikan nila dan lahan pertanian yang masih luas serta subur dimana hal ini merupakan aset yang harus ditangani oleh sumber daya manusia yang tepat supaya nantinya dapat menjadi pemasukan daerah utamanya warga daerah Desa Keting. 

Ahmad Suhartono selaku Kepala Desa memaparkan "desa ini memiliki potensi namun, masyarakat desa Keting belum sepenuhnya memanfaatkan dan mengelola potensi tersebut secara maksimal." tutur beliau, Sabtu (23/7/2022)

"Pengelolaan budidaya perikanan masih terbatas pada kolam-kolam pribadi yang belum sepenuhnya dikelola secara maksimal dan belum ada usaha perikanan milik bersama yang nantinya dapat dijadikan aset pemasukan daerah" Ahmad Suhartono menambahkan. 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Output dari budidaya perikanan ini pun masih sangat sederhana yaitu masih berupa ikan segar yang langsung dipasarkan dan olahan kerupuk seperti yang dijual di pasaran pada umumnya. Pemasaran yang dilakukan pun masih sangat tradisional karena warga Desa Keting belum sepenuhnya memahami Digital Marketing dalam memaksimalkan pemasaran distribusi produknya. 

Untuk itu kami selaku mahasiswi dari KKN Kolaboratif dari Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, UNIPAR Jember dan INAIFAS berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan pengelolaan budidaya dan pemasaran produk lokal UMKM masyarakat setempat berbasis digital marketing demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Desa Keting setempat. 

Di sisi lain jika dilihat berdasarakan aspek pertanian, wilayah area di Desa Keting memiliki lahan yang terbilang luas dengan tanah yang subur. Hal ini tentunya apabila ditangani dengan sumber daya manusia yang tepat dapat dijadikan nilai jual sebagai aset pemasukan desa. 

whatsapp-image-2022-07-31-at-21-20-53-62e69d31a51c6f498a0bc8b4.jpeg
whatsapp-image-2022-07-31-at-21-20-53-62e69d31a51c6f498a0bc8b4.jpeg

Dokpri
Dokpri

Gambar diatas merupakan penanganan pasca panen. Masalah utama dalam penanganan pascapanen jagung di tingkat petani adalah masih tingginya kehilangan hasil mulai dari panen sampai pascapanen. Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan panen dan pascapanen serta alsin yang cukup mahal. 

Penanganan pascapanen yang tepat diperlukan untuk mendapatkan jagung yang bermutu tinggi dan menekan kehilangan hasil. Penanganan yang kurang baik akan menyebabkan kerusakan biji sehingga menurunkan mutu dan harga jagung.

Agar kerusakan pascapanen ini dapat ditekan serendah mungkin diperlukan berbagai langkah antara lain dengan mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penerapan teknik pascapanen jagung secara tepat, seperti penentuan saat panen, menghindari terjadinya kerusakan pada saat pengeringan, pemipilan dan penyimpanan.

Pada prinsipnya teknologi penanganan pascapanen jagung adalah untuk menekan kehilangan hasil di tingkat petani. Dengan teknologi alternatif yang sudah tersedia, diharapkan kehilangan hasil dapat ditekan, mutu dapat
ditingkatkan dan juga akan memperoleh harga jual yang tinggi.

Beberapa potensi di Desa Keting sebenarnya sudah disadari sedari lama oleh masyarakat sekitar, namun masih belum ada aksi dari masyarakat daerah setempat. Terlebih sisa hasil panen pertanian yang kita kenal sebagai limbah organik. 

Lebih lanjut Kecamatan Jombang belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dalam menampung sisa hasil panen. Padahal sisa-sisa hasil panen ini apabila dikelola secara tepat tentunya memiliki nilaj jual yang mampu bersaing di pasaran.

Sebagaimana diketahui bahwa manfaat pupuk organik adalah Meningkatkan struktur tanah, mengurangi erosi, Menahan pemadatan, meningkatkan Mengatur dan menstabilkan pH,  menyehatkan tanah dan menekan perkembangan penyakit tanaman.

Dari pemaparan dan hasil terjun lapangan yang kami lakukan, kami berencana memfokuskan program kerja kami pada ketiga aspek tersebut supaya nantinya tercipta wilayah desa dengan kesejahteraan masyarakat yang terjamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun