Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Award 2021 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Naik Kereta untuk Kali Pertama dan Belum Pernah Lagi Setelahnya

21 Oktober 2024   06:21 Diperbarui: 21 Oktober 2024   08:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model kursi tegak kelas ekonomi perjalanan jarak jauh KAI. (Sumber Kompas.com) 

Lokasi penempatan kerja saya beserta rekan yang lain adalah Martapura, ibu kota kabupaten Ogan Komiring Ulu Timur (OKU Timur), waktu itu bupatinya masih Pak Herman Deru, mantan Gubernur Sumatra Selatan yang juga mencalonkan diri sebagai gubernur (petahana) pada kontestasi Pilkada November mendatang.

... dan begitulah, hidup memang selalu penuh kejutan yang terkadang di luar dugaan, tapi untungnya mengenai bagaimana cara kami menuju ke Martapura, saya dan rekan-rekan sudah mendiskusikannya terlebih dahulu.

Setelah gagal mendapat mobil travel ke Martapura karena kadung terlambat memesan, alhasil kami memutuskan opsi pengganti yakni menggunakan kereta, meski jelas tidak ada satu pun dari kami yang punya pengalaman menjejakkan kaki di Martapura. 

Seorang rekan memberitahu memang ada sanak jauhnya yang tinggal di Martapura. Tapi, sebagai orang yang tahu diri, kami tidak ingin merepotkan (walau pada akhirnya kami diantarkan juga menggunakan mobil sanaknya itu). 

Jadilah kami yang bermodalkan alamat mess tempat penempatan dan keberanian yang dipertaruhkan, kami menuju Martapura menggunakan kereta.

—

Setelah melalui adegan yang terkesan diburu-buru waktu seperti saat saya yang ditemani Ibu yang sempat membeli baju batik di departemen store (untuk tambahan stok demi dress code yang harus digunakan dalam sekali seminggu) dua jam sebelum keberangkatan, saya dan rekan-rekan pun sampai di stasiun Kertapati Palembang sekitar pukul enam sore; 

kami sengaja memilih titik kumpul yang sama sebelum ke stasiun Kertapati. Saya beserta rekan-rekan sepakat menumpang mobil salah satu dari kami, ia sengaja diantarkan sang ayah. Maklum anak perempuan bungsu. 

Saya yang tadinya cukup kerepotan sepanjang jalan untuk sampai ke titik kumpul (saya menggunakan Trans Musi lengkap dengan koper dan dua tas jinjing—satu tas barang berisi beberapa buku dan barang-barang keperluan lain dan satu tas lain adalah tas tangan pribadi) tak segan saya mengucapkan terima kasih karena telah diberi tumpangan.

Setelah dimintai KTP sebagai bukti identitas untuk "menebus" tiket sebagai penumpang, kami pun menunggu menaiki kereta. Jadwal kereta berangkat pukul 9 malam dan kami hanya kebagian kereta ekonomi. 

Martapura secara letak terbilang berada nyaris di tengah-tengah antara Palembang dan Lampung. Dulu, jika menggunakan mobil travel durasi perjalanan Palembang-Martapura atau sebaliknya ditempuh selama kurang lebih 5-6 jam. Entah kalau sekarang. Saya masih ingat saya yang biasa berangkat pukul 5 sore dari Martapura, biasanya akan sampai di Palembang pada pukul 10 malam atau 11 kurang. Begitu juga sebaliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun