Vox Populi Vox Dei, adagium atau peribahasa ini tidak asing di dunia politik—maupun sosial.Â
Secara harfiah bahasa Latin Vox Populi berarti "suara rakyat"—sedangkan Vox Dei berarti "suara Tuhan";
yang jika diterjemahkan secara sederhana, Vox Populi Vox Dei adalah suara rakyat yang mewakili suara Tuhan.
Vox Populi Vox Dei sendiri tidak bisa lepas dari sistem demokrasi di mana melalui adagium ini orientasinya sudah pasti tentu mengedepankan betapa pentingnya suara rakyat melalui setiap masukan dan kritik; melibatkan rakyat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kebijakan publik—bukan sekonyong-konyong rakyat ditempatkan pada posisi yang ujug-ujug langsung diberikan sosialisasi.Â
Baca juga:
X (Twitter) di Antara Tone Deaf dan Kritik SosialÂ
#3
Kabar tidak baiknya, jika tidak benar-benar dipahami, Vox Populi Vox Dei kerap pula salah dimaknai—bahkan oleh rakyat sendiri, yang karena merasa mewakili suara Tuhan, rakyat sering bertindak "ugal-ugalan" atau parahnya HANYA ikut-ikutan—
(baca: dampaknya tentu akan merugikan rakyat itu sendiri yang hanya karena mengedepankan emosi sesaat melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang alih-alih mempertimbangkan moral sebagai landasan dari sebuah tindakan (bertindak tidak rasional dan cenderung kebablasan); membuat rusuh dengan menggelar unjuk rasa yang menciptakan chaos)—
atau untuk mereka yang—sedang atau akan—berkuasa atas nama rakyat, frase ini sering dijadikan tunggangan politik demi sebuah kepentingan.Â
#4
Lantas, pertanyaannya, apakah rakyat tidak boleh menggugat jika mandat yang diberikan tidak digunakan untuk sebaik-baiknya kepentingan rakyat?;
apakah rakyat tidak boleh menunjukkan bentuk ketidakpuasan ketika hajat hidupnya jauh timpang dengan mereka yang diberi mandat?
Agaknya menjadi wajar saja tatkala rakyat merasa terpanggil untuk bersuara layaknya Peringatan Darurat yang terjadi pada Kamis, 22 Agustus lalu (baca: yang bahkan rakyat cukup merasa puas dengan tidak disahkannya RUU Pilkada imbas dari putusan MK saat mengadakan gelombang protes di depan gedung dewan rakyat;