Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Daycare, Orangtua Pekerja, dan Masalah Sistemik di Dalamnya

3 Agustus 2024   06:15 Diperbarui: 5 Agustus 2024   17:03 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang anak yang sedang mengalami kekerasan. (Sumber: Shutterstock/Peter Leee via KOMPAS.com) 

Jumlah penganiayaan anak terus terjadi.

Saya tidak kaget dengan hal itu—meskipun tak urung memantik rasa geram—dan pelakunya kerap dari lingkungan orang-orang terdekat di lingkungan si anak seperti orangtua kandung, kakek-nenek dan lain sebagainya.

Namun, yang terjadi baru-baru ini jujur membuat saya benar-benar kaget dan takut-takut—

kaget karena pelakunya adalah justru seorang influencer parenting yang tampaknya getol dan vokal bicara tentang edukasi pengasuhan di media sosialnya (sebelumnya saya tidak mengenalnya, saya kali pertama tahu melalui satu videonya yang pernah dimuatnya di Tiktok—yang postingannya di-posting ulang di sebuah akun X (Twitter)) dan terlanjur menuai viral;

takut-takut karena mungkin saja saya bisa keliru dalam menerjemahkan hal yang saya rasa penting untuk mendapat highlight dalam tulisan ini.

Baca juga: 5 Menit: Seandainya Kita Tak Sibuk Debat di Media Sosial

Beritanya telah beredar, MI, seorang perempuan tega menganiaya dua orang anak yakni seorang balita 2 tahun (MK) dan seorang bayi 9 bulan (HW).

Peristiwa itu terjadi di sebuah daycare bernama Wensen School Indonesia di kawasan Depok pada tanggal 10 Juli 2024 yang lalu. MI adalah pemilik daycare tersebut—yang setelah diselidiki lebih lanjut ternyata ilegal karena sejak awal perizinannya hanya sebatas tempat untuk Kelompok Bermain (KB).

Baca juga: Setop Mengganggu Anak yang Sedang Bermain Sendiri, Ini 4 Alasannya

Baca juga: Cegah Stunting: Praktikkan Diet Gula pada Anak Balita

Penganiayaan diketahui melalui rekaman circuit closed television (CCTV)—dan yang kali pertama melaporkan kejadian tersebut pada masing-masing orangtua dari dua anak itu justru karyawan MI sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun