Sudah kebijakannya banyak yang ngawur (karena digodok tanpa orang yang ahli di bidangnya), dilakukan tanpa dari hulu ke hilir pula, belum lagi kecolongan yang tak berkesudahan.Â
Kebanyakan "seremonial", retorika, dan lip service namun minim tindakan nyata!Â
Kerja, kerja dan kerja
Semboyan yang membangkitkan semangat sekali; jargon magis di sepuluh tahun pemerintahan Indonesia yang sekarang.Â
Faktanya?Â
Ngurusin batas usia masuk kerja di tiap lowongan pekerjaan saja ngga bisa!Â
Padahal Indonesia sudah jadi bahan olok-olok di luar negeri tuh, terakhir yang saya tahu ini diketawain oleh beberapa HRD di Jerman.
Boro-boro seperti Jepang yang tidak memandang lulusan!
Sudah syarat usia yang problematik, ditambah lagi syarat yang tak masuk akal lainnya seperti siap bekerja di bawah tekanan lah, harus memiliki kendaraan sendiri lah, harus punya pengalaman lah (padahal yang melamar didominasi fresh graduate, harus bisa kayang dan salto lah, dan lain sebagainya).
Ngakunya well educated tapi pasang lowongan yang hampir-hampir merampas hak asasi?!
Ah sudahlah.
Kalau sudah pernah jadi korban dari syarat-syarat jelek seperti yang saya sebutkan tadi, nanti kalau sudah bisa mempekerjakan orang, jangan jadi pelaku ya?Â
Para pekerja di Indonesia sering dipaksa untuk overwork, underpaid pula, tapi masih juga kadang diglorifikasi.
Itu belum bicara pungli dan "ordal".Â
Para diaspora yang sudah nyaman di luar negeri juga tidak akan dengan mudahnya tergoda kembali, meskipun pakai jurus bujuk sana-sini.Â
Baca juga:
Nego Gaji Bukan Cuma Hitung-hitungan, Melainkan Tantangan