Pamit
Ada waktu di mana aku benar-benar merindukanmu—dan ketika waktu itu datang, tak ada yang bisa aku lakukan selain mengenang.
Dulu, tiap jengkal dari tubuhmu adalah milikku—yang bahkan dengan bibir kusapu.
Aku tidak tahu, apakah masih ada aku di satu ruang kecil di hatimu?—
atau kau memang telah sengaja menutup rapat ruang itu karena kau berpikir aku sudah meninggalkanmu terlebih dulu?
Semoga kau tidak bersusah payah menemukan aku di antara lelah hari-harimu: aku—aku yang pernah selalu kau singgahi dengan kukuh jika kita bertengkar.
Namun, sesungguhnya, kau hanya pantas untuk dikenang.
Tidak untuk didatangi ulang.
Palembang, 14 Februari 2023
23.00 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H