Baca juga:Â Suami-able dari Kacamata Seorang Feminis
Semua tugas itu lebih banyak (baca: nyaris) dilakukan dan didominasi oleh perempuan—para ibu.
Inilah muasalnya—yang jadi cikal bakal segala kegaduhan sosial di negeri kita.Â
Lihatlah di berita-berita akhir-akhir ini, lihat betapa banyak para ibu yang pada akhirnya melakukan kekerasan pada anaknya (baca: baik secara fisik, verbal ataupun psikis. Bahkan terkadang tak jarang mengakibatkan hilangnya nyawa sang anak).
Ambil satu contoh yang beberapa waktu lalu terjadi—yang padanya pula Presiden Jokowi menaruh perhatian—ada seorang ibu yang memberikan kopi kemasan pada bayinya yang baru berusia tujuh bulan yang diunggah ke akun media sosialnya dan menuai viral.Â
Baca juga:Â Berkarya Demi Viral, Yakin Brandingmu Sudah Personal?Â
Tak hanya di berita saya rasa, kekerasan yang terjadi pada anak yang dilakukan ibu ini mungkin terjadi di lingkungan terdekat kita—atau bisa jadi sebagian dari kita pelakunya tanpa kita menyadarinya?!
Lantas, apa perlu kita merasa heran—atau memang tak perlu merasa heran—gangguan kejiwaan lebih banyak menyerang para perempuan yang berstatus sebagai ibu?Â
Jangan terlalu cepat menodongkan telunjuk dan menyalahkan mereka meski apa yang mereka lakukan tidak bisa dikatakan benar.
Hanya sedikit yang mau berbagi peran
Saya tak akan berbicara banyak dari sudut pandang psikologi menyoal hal tersebut karena saya bukan ahlinya.Â