atau "artikel utama"—alih-alih menjadi tulisan yang paling banyak dikunjungi dan dibaca melalui mesin pencari Google dengan label "tren pekan ini", meskipun kalau boleh jujur ada pride tersendiri jika tulisan saya mendapat salah satu di antaranya.Â
Tapi, yang jelas, saya tak pernah menulis asal-asalan di blog keroyokan yang dominan memiliki warna biru ini—sekalipun itu tulisan untuk kategori "diary".
Tidak juga menulis semata-mata mengejar viral.Â
Baca juga:
Berkarya Demi Viral, Yakin Brandingmu Sudah Personal?Â
Baca juga:
Dalam Berkarya Semua Orang Punya Formula, Ini Salah Satu di Antaranya
Sebuah wadah.Â
Jika dihitung sejak tulisan pertama saya yang saya buat di bulan Februari yang lalu, secara teknis saya boleh dikatakan sebagai anak baru.
Namun, sebagai anak baru bukan berarti saya tidak belajar banyak hal di Kompasiana.Â
Siapapun yang bersinggungan langsung dengan menulis di sini akan sepakat bahwa Kompasiana adalah tempat berkumpulnya orang-orang dengan berbagai latar belakang dan berbagai keahlian.Â
Tak sulit menemukan tulisan-tulisan hebat di Kompasiana. Dari tulisan dengan bahasa ilmiah yang dibuat oleh mereka para akademisi atau para profesional hingga tulisan yang berdasarkan kehidupan sehari-hari yang begitu sederhana namun memiliki arti lebih.Â