Bertahan karena Tuhan Itu Netral

Sudah berapa kekhawatiran yang mengendap dalam kepalamu?

Tak lelah?

Atau memang belum mau sudah?

Sulit memang memiliki hati yang tak pernah benar-benar percaya.

Terlalu takut membaginya?

Tapi, tak apa.

Jangan pula merasa bersalah.

Kau hanya menjadi manusia dalam wujud keinginanmu sendiri.

Menjadi seseorang yang pandai menyimpan segala senyap duka adalah pilihan.

Asal kau tidak lupa untuk selalu bersabar—

dan bertahan.

Tuhan itu maha adil—lagi netral.

Tuhan hanya ingin melihat sejauh apa kau—mampu—menyikapi beban.

Aku tahu, sesak dalam dadamu sudah terlalu penuh.

Ingin tumpah.

Tapi, tak sepenuhnya memiliki wadah.

Namun, percayalah, akan ada masanya apa yang kau harap, siapa-siapa yang kau doakan—

diupayakan Tuhan.

Sedikit lagi. Pilihlah untuk bertahan.

Palembang, 22 Juni 2021

Subuh 04.40