Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

1 dari 4: Teruntuk Laki-laki, "Menunda Tua" Juga Bentuk Bahasa Cinta

26 Mei 2021   05:00 Diperbarui: 26 Mei 2021   20:40 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk skincare yang terletak di atas wastafel. (Sumber Pexel/Foto oleh Karolina Grabowska)

Jadi, begini, jika laki-laki bisa menginginkan para puan yang—cantik dan—terawat, mengapa harus tersinggung jika ada puan menginginkan laki-laki yang terawat pula?

Merawat diri adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan setiap orang, tak peduli apapun jenis kelamin atau gendernya—sehingga menggunakan skincare menjadi sesuatu yang sebenarnya lumrah. 

Tetapi, faktanya, hal ini lebih melekat pada diri para puan dibandingkan para laki-laki di luar sana. Tidak mengherankan, stigma perawatan diri dengan menggunakan skincare bagi para laki-laki masih ditabukan; dianggap memalukan jika dilakukan. 

Anehnya lagi, jika mengetahui ada sesama kaumnya yang sedikit lebih menyayangi diri sendiri dengan menggunakan skincare, diam-diam sebagian dari mereka mulai sibuk menilai sebagian mereka yang lain itu (baca: laki-laki yang menggunakan skincare) dengan picik lantas sekonyong-konyong 'mempertanyakan' kelaki-lakiannya.

Lihat betapa jahatnya stigma menghajar kaum laki-laki hanya untuk merawat diri.

Padahal ada fakta-fakta lain yang mungkin sebenarnya tak banyak para laki-laki tahu tentang aktifitas ini—yang jika mereka mengetahuinya, mungkin para laki-laki pelan-pelan akan mengubah cara pandangnya.

Apa saja itu? Yuk kita kuliti satu persatu.

#1 Berbeda dengan kulit puan.

Kulit laki-laki dan puan jelas tidak sama. Dari segi struktur kulit, tak dipungkiri jika memang benar kulit laki-laki cenderung kasar.

Kulit laki-laki juga memiliki lebih banyak folikel rambut (baca: termasuk di wajah)—dan pula mengandung lebih banyak minyak akibat memproduksi hormon testosteron.

Misal di wajah, karena produksi minyak yang berlebih tadi, wajah laki-laki lebih mudah berjerawat.

Jadi, meski kulit laki-laki tidak setipis dan sesensitif kulit puan namun laki-laki TETAP butuh perawatan—dan skincare mungkin bisa jadi jawaban.

Sedikit catatan, pertama, kenali dulu jenis kulit—dan kedua, tentu saja, banyak-banyaklah mencari tahu tentang istilah permasalahan seputar kulit berikut kegunaan fungsi skincare apa-apa saja (baca: untuk mengatasinya) sebelum memutuskan untuk membelinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun