Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perihal Bertetangga, Sebagian dari Kita Amatiran

4 Mei 2021   00:10 Diperbarui: 4 Mei 2021   05:25 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interaksi antartetangga| Sumber: Pexels.com via grid.id

Sampailah kita pada istilah: sekejam-kejamnya ibu kota tentu tetap saja lebih kejam mulut tetangga!

Belum lama ini kita digemparkan dengan isu babi ngepet—yang pada akhirnya sudah terkuak kebenarannya. Gonjang-ganjingnya, ya ampun, bikin saya tak terhitung lagi berapa kali harus memutar kedua bola mata tiap pemberitaannya lewat tatkala saya memantau laman media sosial saya.

Meskipun perihal cerita babi ngepet ini sudah sama-sama kita tahu—dan memang bukan sesuatu yang mengejutkan—cuma ya tetap saja tidak sepenuhnya bisa kita terima dan cenderung memang mengada-ngada.

Tentu saja bukan pada poin babinya—ups—tapi pada poin nyinyiran tetangga yang usil mengomentari tetangganya, itu yang menyebabkan perhatian kita tersita.

Saya tidak mengatakan tidak ada tetangga yang berhati baik, yang bersedia menawarkan bantuan pada tetangganya yang sedang ditimpa kesusahan—atau kemalangan—meskipun sebenarnya kebanyakan yang kita lakukan itu tidak lebih dari sekadar karena berada dalam kerangka kesopanan bersosialisi di masyarakat dalam perihal bertetangga.

Tapi, tunggu dulu?

Jika pembahasannya merujuk dalam bentuk kerangka kesopanan, apakah "ngurusin" tetangga juga termasuk di dalamnya?

Ini yang akan saya bahas dalam sudut pandang saya dalam tulisan ini—dan perlu saya wanti-wanti, kau tak perlu merasa harus sepakat setelah membacanya.

Don't tell anyone, please. (Sumber: Unsplash.com/Foto oleh Sammy Williams)
Don't tell anyone, please. (Sumber: Unsplash.com/Foto oleh Sammy Williams)

Mari bicara soal tetangga. 

Semua orang setuju jika tetangga adalah orang terdekat yang kita punya. Mereka lah yang mendahului "peran" sanak atau kerabat dalam hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun