Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Membuat Dia Jatuh Hati pada Kencan Pertama? Ini Spill-nya!

30 April 2021   20:30 Diperbarui: 2 Mei 2021   17:40 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua pasangan tengah mengobrol. (Sumber: Unsplash.com/Foto Sedulur Papat)

Kencan pertama adalah ajang "menjual" diri dalam satu kesempatan. 

Pada saat itu (baca: kencan pertama), kebanyakan orang akan berusaha mendapatkan kesan lebih—alih-alih jika tidak ingin dikatakan sempurna—di mata seseorang. 

Segala macam trik akan coba dilakukan, segala macam panduan dijadikan pembenaran. Siapa tahu mendapat angka sembilan—nilai sempurna—oleh si teman kencan.

Tak peduli bagaimana proses kenalnya untuk kali pertama—entah itu karena dijodohkan teman, kenal karena dia anak teman mama, karena "ulah" tetangga yang ingin berniat baik supaya kita mendapat pasangan bahkan hingga kita berusaha sendiri melalui online dating—bagi saya pribadi, saat kencan dilakukan, saya punya satu prinsip yang tak bisa diganggu gugat: saya menolak untuk menjadi orang yang bukan diri saya di hadapan orang yang telah membuat hati saya tertawan.

Sisi manis boleh lah ditunjukkan tapi bukan semata-mata tak bebas jadi diri sendiri bukan? 

Alasannya adalah apa lah guna melakukan sesuatu hanya demi sebuah pengakuan yang semu.

Tsaaaahhhh...

Tapi, bukan berarti pula kau berhak memperlakukan "biasa-biasa" saja teman kencanmu. Jika demikian, buang lah jauh-jauh istilah kencan itu. Bukankah kencan ada agar sesuatu yang terasa biasa menjadi sedikit terasa istimewa? 

Uwuwu...

Perihal membuat seseorang jatuh hati pada kencan pertama, mungkin tiap dari kita punya beberapa trik yang bisa dijadikan pakem awal. Itu lumrah—biasa terjadi untuk menutupi grogi yang boleh jadi sudah diawali dengan irama jantung yang berdegup tak henti.

Tapi, terkadang saking groginya, kita justru "berulah" yang aneh-aneh sehingga membuat hasil akhir kencan yang diharapkan tak semestinya berjalan. 

Jadi, sebelum kejadian, berikut beberapa spill agar kencan pertama tak berakhir mengecewakan:

# 1 Tampillah apa adanya.

Tak perlu lebay bergaya—alih-alih memaksakan diri membeli pakaian atau aksesoris baru untuk menunjang penampilan sekalipun kau mampu membeli semuanya. 

Asal tak terkesan asal-asalan, asal tak pula kucel dipandang, tampil jor-joran (sampai bikin kau kelabakan menjelang waktu kencan) tak melulu menjadi sebaik-baiknya saran. Tah, lama-lama dia akan tahu juga siapa kau yang sebenarnya, jika nanti dia mantap dijadikan pasangan. 

Jadi, berpenampilan lah layaknya keseharian seperti kau ingin dilihat orang saja. Kalem saja.

#2 Selain penampilan ini yang harus jadi perhatian.

Sebelum berangkat menemui seseorang di tempat kencan, aroma badan tentu harus menjadi perhatian. Bau badan is big NO! 

Jika memang kau tipikal orang yang memiliki badan yang cenderung mudah berkeringat dan acapkali menimbulkan aroma yang tak mengenakkan di hidung, kau bisa mengakalinya dengan memakai deodoran. 

Disarankan kalau bisa rutin dipakai tiap kali kau selesai mandi agar menjadi kebiasaan—bukan dipakai hanya karena momen untuk kencan.

Kemudian gunakanlah parfum dengan wangi andalan. Ini akan jadi nilai lebih lain. Sila percaya atau tidak, selain lagu yang didengar saat jatuh cinta (atau patah hati?) parfum adalah sesuatu yang akan rapi disimpan seseorang dalam memori. 

Otak manusia luar biasa ajaib bukan?

Dua pasangan tengah mengobrol. (Sumber: Unsplash.com/Foto Sedulur Papat)
Dua pasangan tengah mengobrol. (Sumber: Unsplash.com/Foto Sedulur Papat)

#3 Selangkah lebih dekat dengan ini.

Pernahkah kau lihat bagaimana dialog-dialog film western "bekerja" dalam setting cerita?

Saya ambil contoh. Misalnya di sebuah galeri pameran lukisan, ada dua orang—mereka: laki-laki dan perempuan—tergugu menatap satu lukisan yang sama. 

Mereka sama-sama mengagumi lukisan itu dalam hati masing-masing hingga salah satu dari mereka tak tahan mengekspresikannya sebagai bentuk kekaguman—alih-alih takzim. Kemudian ditanggapi oleh yang lain. 

Begitu seterusnya, lalu obrolan pun terbangun dan semuanya mengalir begitu saja. Sampai mereka lupa belum saling menanyakan nama; atau bisa jadi kesudahannya akan ada kencan pertama (akibat perkenalan itu). 

Mark my words: anti-mainstream conversation is must. 

Intinya, tak perlu tanyakan hal-hal normatif layaknya kebanyakan orang seperti berapa saudara ayah, berapa jumlah sepupu ibu, atau apa warna kesukaan. Let them do that one day; biarkan dia yang bercerita itu pada akhirnya. 

Mulai sekarang, belajarlah untuk jadi sosok yang berbeda dengan melatih membuat obrolan yang tak biasa. Bukan apa-apa, hanya practice makes perfect—dan boleh jadi ini akan menguntungkanmu saat kali kencan pertama dilakukan. Siapapun orangnya.

Lalu pertanyaan muncul, jika waktunya mepet untuk membangun "kebiasaan" itu, apa yang harus dilakukan? Jika demikian, bahas saja isu hangat yang kau tahu. Tetapi, tetap sesuaikan. 

Panjang pendek obrolan menyangkut itu bisa kau tarik-ulur dan itu bisa kau lihat dari bagaimana dia menunjukkan reaksi—dan tentu saja hal yang penting lainnya: jangan kesankan dirimu sebagai sosok pintar tapi cenderung dibuat-buat.

#4 Sometimes you must be a comedian.

Trik selanjutnya isilah obrolan dengan candaan. Jangan kaku. Sering-seringlah tersenyum dan berikan kesan hangat dalam porsi yang sesuai. 

Percayalah, remah rengginang dalam kaleng Khong Guan juga bisa jadi nilai lebih jika takarannya pas dalam sebuah obrolan yang sedang berjalan.

#5 Ayo bermain mata.

Saya tidak menyuruhmu untuk genit. Siapa pula yang mau berkencan dengan orang seperti itu? 

Maksud saya, tunjukkan kalau kau antusias dalam membangun kedekatan dengan menunjukkan kontak mata. Jangan takut untuk menatap matanya: mata adalah jendela jiwa. 

Ingin agar dia jatuh cinta atau ingin semakin merebut hatinya? Ayo main mata lah!

#6 Abaikan gadget.

Kau sangat menunggu waktu kencan ini bukan? Jadi, jangan rusak dengan sering mengecek gadget kesayanganmu hanya untuk sekadar melihat wara-wiri kabar terbaru! 

Be polite please...

---

Sejatinya, kencan pertama adalah kesempatan yang berusaha kau istimewakan. Jadi, manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Semoga hubungan percintaanmu setelah kencan pertama bisa segera terwujud ya?!

Tabik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun