Mau bukti?
Akses—buka media sosial—internet yang kau punya.
Melihat orang lain—atau teman atau malah tetangga sebelah rumah—lebih cantik (atau tampan), lebih pandai, lebih berpendidikan, lebih kaya atau minimal lebih memiliki apa yang kau tak punya sekarang.
Pendek kata terlalu memikirkan "lebih-lebih" yang lainnya yang kemudian memunculkan sesuatu yang bergemuruh dalam dada; bikin sakit kepala.Â
Bohong jika tidak ada sesuatu yang kau rasakan setelah kau membukanya selama ini.Â
Bohong jika dia tak meninggalkan jejak apapun.
Hingga sampailah saya katakan: berselancar-selancar lah duhulu, lalu overthinking lah kemudian.
Overthinking, saya pribadi mengartikannya sebagai rasa tidak aman dari bentuk ketidaksiapan seseorang mengendalikan isi kepala. Bahkan cenderung mengada-ngada.
Pemantiknya beragam. Jika boleh saya kasih contoh mudahnya adalah kita bisa dengan gampangnya membandingkan diri sendiri dengan—pencapaian—orang lain.Â
Atau bahkan—seolah—memaksakan keadaan diri sendiri hanya demi pengakuan.
Standar kita dan orang lain, kita tandingkan.