Budaya patriarki memang diwariskan turun-temurun dari zaman nenek moyang dan bukan perkara mudah untuk dihilangkan tapi tak lantas boleh untuk dilestarikan. Kita bisa mendobrak salah satunya, dalam tulisan ini, berhenti untuk mewariskan pemahaman “harga diri laki-laki adalah bekerja” bagi generasi-generasi muda yang dititipkan dalam keluarga kita.
Tak sepatutnya kita membebani masa depan mereka dengan sesat pikir yang demikian. Kasihan kan?
Sebaliknya, kita bisa sedari dini memberi pemahaman bahwa baik laki-laki atau perempuan setara dalam hak keinginan untuk bekerja (dalam konteks pemenuhan kebutuhan hidup atau untuk beraktualisasi diri), pun dalam peran mengurus urusan-urusan domestik pekerjaan rumah tangga.
Yuk, mulai sekarang setara sejak dari dalam pikiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H