Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ghosting dan Hal yang Paling Sering Dilupakan Orang

8 Maret 2021   23:50 Diperbarui: 9 Maret 2021   02:11 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Versi saya sedikit berlebihan sih, menikmati cinta sama dengan membangun terbentuknya hormon-hormon bahagia dalam tubuh manusia: dopamin, serotonin, oksitoksin dan endorfin.

Cinta membuat segalanya indah. Ia berbicara perihal seseorang yang nangkring di kepala. Ia tak lelah bermain-main. Segala tentangnya menyita perhatian. Segala tentangnya membuat kita rela membuang-buang waktu meski kita tolak untuk dianggap "sia-sia".

Ya, begitulah cinta.

Tapi, ada satu hal yang sering dilupakan orang sebelum memutuskan menikmati cinta—dan membangun hubungan itu sendiri.

Apa itu?

Manusia sering alpa bahwa dalam menikmati cinta dan membangun hubungan, happy dan unhappy adalah bagian yang tak terpisahkan; manusia seringkali tidak siap merasakan sedih atau kecewa jika cinta itu tak sesuai harapan atau di lain kisah sebutlah dengan lantang: patah hati.

Manusia sering terlihat bodoh di sini!

Itulah cinta, kadang-kadang tak ada logika kalau kata Agnes Mo—dan menyoal cinta agak aneh kalau menyinggung etika.

Memang etika macam apa yang harus diminta jika si pelaku ghosting sudah raib dari peredaran?  Memang etika macam apa yang harus dipertanggungjawabkan jika si pelaku ghosting memilih untuk tidak menghiraukan—alih-alih peduli?

Bagimu mungkin kamu mengalami kerugian. Baginya belum tentu. Boro-boro merasa rugi, ngerasa bersalah aja ngga. Limit pikir dalam kepalamu tidak bisa sekonyong-konyong mendapat tempat dalam kepala si pelaku ghosting. Maaf jika saya terlalu keras dalam hal ini.

Kamu tidak bisa, kawan. Kamu tidak bisa mengontrol isi kepala—dan hati—seseorang. Isi kepala—dan hati—bisa berubah; dia bisa berubah.

Tapi, kita bisa mengontrol isi kepala—dan hati—kita!

Caranya?

Jangan mudah baper.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun