Selanjutnya, Ditutup oleh program kerja milik Alfinda Dwi Agustina yang dinamakan "Sosialisasi Motivasi Belajar". Mahasiswi psikologi ini melakukan sosialisasi yang terukur dengan diadakannya Post test di akhir sesi untuk mengetahui sejauh mana siswa-siswi SMPN 3 Garung mengerti apa yang baru disampaikannya.
Taufik Saepulloh selaku koordinator desa KKN Kayugiyang optimis serangkaian program kerja yang telah dilaksanakan di SMPN 3 Garung sedikit banyak dapat mengurangi angka anak putus sekolah di Desa Kayugiyang. "Besar harapan saya selaku kordes bahwa setelah ini siswa/siswi SMPN 3 Garung bisa menlajutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi namun apabila tidak saya harap Siswa-Siswi sadar bahwa skill diluar pengetahuan akademik itu penting" tambah nya.
Fenomena ini menjadi cerminan dari beragam pilihan dan nilai-nilai yang berbeda di masyarakat pedesaan. Sementara pendidikan formal terus menjadi pilihan utama untuk meningkatkan kualitas hidup, namun kehidupan di pedesaan juga memiliki daya tariknya sendiri yang tidak dapat diabaikan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang beragam pilihan dan tantangan yang dihadapi oleh para siswa dan siswi di desa, masyarakat dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan dan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang-Aurora
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI