Selalu ada pihak yang menang dan yang kalah.
Untuk menjadi pemenang, harus ada pihak yang kalah. Walaupun hal itu wajar dalam persaingan bisnis, tetapi adakah cara yang lebih elegan untuk hidup dari pada hanya sekedar menjadi pemenang.
Bisakah kita menjadi pemenang tanpa menyisakan kepedihan di pihak yang kalah?
Mungkinkah?
Sampai saat inipun aku masih menganggap hidup seperti bermain catur.
Hei kamu!
Skak mat!
Aku gembira.
Pertanyaan Sulaiman sungguh rumit dan aku jelas menggeleng. Karena posisiku sendiri sekarang ini seperti bidak pion yang tepat berada di depan benteng musuh, tak bisa mencaplok tapi dengan mudah dapat dicaplok.
No idea.
Tetapi aku setuju bahwa ide seperti itu sungguh indah.