4. Minta anak yang memilih sendiri cerita yang akan didongengkan
"Menurut Adik, hari ini enaknya dengar kisah para Nabi dan Rasul, atau kisah si Kancil ya?"
Bisa juga dengan meminta anak memilih satu buku untuk Bunda bacakan, sehingga anak akan lebih antusias dalam mendengarkan.
Anak akan memiliki perasaan dihargai, dilibatkan, dan itu bisa menambah kepercayaan diri anak.
Misalkan anak memilih untuk diceritakan kisah Nabi dan Rasul, kembali berikan pilihan agar anak bisa menentukan ingin mendengar kisah yang mana.
"Adik mau dengar kisah Nabi yang bisa bicara dengan binatang atas izin Allah, atau Nabi yang bisa membelah lautan atas izin Allah?"
Banyak orangtua yang tidak memberi ruang pada anak untuk memilih, segala sesuatu dipilihkan orangtua sehingga anak hanyalah peserta saja sehingga wajar jika mereka tidak berpartisipasi aktif sama sekali ketika Bunda mendongengkan sesuatu.
Kecuali untuk anak di bawah usia 3 tahun, belum dapat memilih sendiri, maka jangan paksa mereka memilih, kita bisa pilihkan buku atau cerita yang sesuai dengan perkembangan usianya.
5. All Out!
Ketika mendongeng, lakukanlah dengan sepenuh hati, segenap jiwa raga, all out! Anak akan mau menyimak jika ia melihat Ayah/Bundanya begitu sungguh-sungguh dalam menyiapkan cerita dongeng untuk mereka.
Misalkan saat berkisah tentang kelinci, persiapkan boneka kelinci, atau gambar kelinci dan kura-kura, lalu minta anak mewarnai gambar tersebut, kemudian ditempelkan di stik eskrim dan dijadikan media untuk mendongeng.
Bisa juga Bunda menggunakan topeng hewan sebagaimana yang akan menjadi tokoh dalam cerita dongeng tersebut. Sehingga anak akan memberi atensi lebih karena melihat kesungguhan Bundanya.