Mohon tunggu...
Kaylla Laudya Pasha
Kaylla Laudya Pasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang Mahasiswa semester 1 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Pamulang, saya sudah hobi menulis sedari kecil dan sedang memulai belajar lagi untuk menekuni bidang ini setelah sekian lama vakum. Semoga kedepannya tulisan ini menjadi bermanfaat dan bisa semakin baik lagi skill saya di bidang ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antropologi Budaya Memahami Tradisi Budaya Indonesia ; Masa Lampau VS Masa Globalisasi

21 Desember 2024   14:20 Diperbarui: 21 Desember 2024   13:31 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia, dengan ribuan pulau dan beragam suku bangsa, memiliki khazanah budaya yang kaya dan unik. Tradisi budaya Indonesia, seperti seni, musik, tarian, upacara adat, dan kuliner, telah terjalin harmonis selama berabad-abad, menciptakan sebuah "simfoni" budaya yang memikat. Namun, era globalisasi telah membawa angin perubahan yang signifikan, memengaruhi cara kita memandang dan melestarikan tradisi budaya. Artikel ini akan menelusuri perbandingan antara simfoni tradisi budaya Indonesia di masa lampau dengan kondisi terkini di era globalisasi.

Tradisi di Masa Lampau, Di masa lampau, tradisi budaya Indonesia memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat.  Setiap suku memiliki nilai-nilai, kepercayaan, dan ritual yang diwariskan secara turun temurun. Upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian, dilakukan dengan penuh makna dan simbolisme, melibatkan seluruh anggota masyarakat.  Seni pertunjukan, seperti tari, musik, dan teater, merupakan media penting untuk menyampaikan pesan moral, nilai-nilai luhur, dan kisah-kisah leluhur.

Tradisi Era globalisasi membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.  Teknologi informasi dan komunikasi, seperti internet dan media sosial, telah membuka akses terhadap budaya asing dan gaya hidup modern.  Pengaruh budaya asing, seperti musik Barat, mode, dan gaya hidup,  menyerap masuk ke dalam budaya Indonesia.  Hal ini menimbulkan tantangan bagi pelestarian tradisi budaya lokal. Dapat dilihat dari sudah mulai banyaknya yang berjualan makanan khas daerah luar dan menjadi viral hingga banyak dicoba oleh masyarakat kita, dan juga model pakaian batik yang di buat modern seakan menghilangkan khas batik yang asri.

Hal itu semua dapat kita ketahui melalui konsep dasar masyarakat antropologi, dimana antropologi ini sendiri merupakan ilmu yang mempelajari manusia dan perilakunya dalam konteks budaya. Berikut adalah konsep dasarnya;

*Kebudayaan : Mempengaruhi perilaku dan identitas dari kebiasaan kita

*Struktur Sosial :Mengatur hubungan dan peran anggota untuk kesetaraan

*Institusi Sosial : Lembaga-lembaga kaya keluarga,agama,ekonomi

*Proses Sosial : Interaksi , komunikasi, dan perubahan yang mempengaruhi dinamika dan adaptasi budaya.

Dapat kita lihat dari data di atas bahwa proses social dapat mempengaruhi kebudayaan yang ada dengan adanya budaya asing yang masuk ke dalam negeri kita. Kita harus berupaya agar budaya kita tidak hilang dan terhalang dengan budaya luar, yaitu bisa dengan  memberikan perspektif yang berharga untuk memahami dinamika budaya dalam globalisasi dan mengembangkan strategi yang efektif untuk melestarikan warisan budaya bangsa.  Dengan melibatkan generasi muda, memanfaatkan teknologi, dan memberdayakan masyarakat, kita dapat menjaga kelestarian budaya lokal dan mewariskannya kepada generasi mendatang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun