Mohon tunggu...
Kayla Zahrah Gandi
Kayla Zahrah Gandi Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tak Ada Kebahagiaan Tanpa Kesedihan: Esai Kritik Sastra Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini"

29 November 2022   23:06 Diperbarui: 29 November 2022   23:16 3855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Struktur kekeluargaan dan tekanan setiap tokoh dirasakan oleh banyak keluarga di realita sehingga topik film ini sangat menyentuh hati banyak orang. Kedekatan emosional yang dikemas di film ini direpresentasikan oleh tokohnya. Salah dunya Aurora yang merepresentasikan kehidupan anak tengah dan Kale yang merepresentasikan kegagalan dalam hidup manusia.

Tokoh Aurora adalah anak kedua dari pasangan suami istri Narendra-Ajeng. Tokoh Aurora diperani oleh Sheila Dara seorang aktris asal Bandung, Jawa Barat. Menjadi anak tengah, Aurora selalu dijadikan nomor dua ketika mendapat perhatian dari orang tuanya, terutama ayahnya. Prestasinya sering kali dilihat sebelah mata oleh Ayahnya seperti pada menit 15:50 "Yah, kata Coach, Catatan waktuku hari ini paling bagus. Aku 130 detik, Awan 142 detik." ucap Aurora. "Sebaiknya kau membantu Awan latihan, Ra. Bagus jika kalian berdua bisa ikut kompetisi. Kasihan jika adiknya ketinggalan" ucap Narendra. Kemudian ... seperti pada menit 113. "Kalau kalian mau berantem, pulang saja. Berantemnya di rumah. Bisa berantemnya tidak di sini. Pameran ini penting buat aku." ucap Aurora.

Situasi Aurora merepresentasikan kehidupan seorang kakak yang tertandingi oleh kasih sayang orang tua kepada adiknya. Seberapa keras Aurora mencari validasi dari sang ayah, Narendra akan lebih memfokuskan perhatiannya kepada Awan. Di mata seorang kakak (Aurora), keberadaan anak emas akan menutupi segalanya. Seberapa keras usaha seorang kakak, apresiasinya tak akan sebanding dengan apresiasi usaha seorang adik tersayang yang tidak seberapa. Pola asuh anak seperti ini terjadi dalam masyarakat umum, membentuk karakter individu-individu seperti tokoh Aurora. Penonton yang menikmati film ini dan berada di situasi seperti Aurora merasa terpaparkan atas hidupnya. 

Tokoh Kale pada film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" diperani oleh Ardhito Pramono, seorang musisi asal Jakarta. Selain menjadi pemeran Kale, Ardhito Pramono juga menyumbangkan dua lagu bagi film ini, yakni "Fine Today" dan "Here We Go Again". 

Tokoh Kale merupakan seorang manajer dari band ARAH. Ia menjadi teman tokoh Awan pada film ini. Tokoh Kale memiliki karakter yang kuat dan individualis. Perjuangannya untuk mendapat hidup yang diinginkannya penuh dengan liku, seperti pada menit 129 detik 30. "Aku besar di Cirebon. Cita-cita dari dulu ingin menjadi musisi. Cari cara untuk bisa kuliah di Jakarta, sampai Jakarta kuliah berantakan. 

Jadi, musisi juga tak berhasil. Gagal terus. Pernah ikut band, terus bandnya bubar. Pernah menjadi vokalis. Dipecat. Akhirnya setelah semua yang aku lalui, sepertinya tak bakat menjadi musisi." ucap Kale. "Tapi kau bisa seperti sekarang" ucap Awan. "Dulu manajernya (ARAH) mengundurkan diri. Setahun lalu. Karena mau menikah dan pindah ke luar negeri. Jadi aku masuk. Setelah aku pikir lebih dalam lagi menjadi musisi hanya sebagian dari mimpiku. Aku cinta musik, sangat cinta. Tapi jika aku memang tidak bisa di atas panggung, belakang panggung juga tak apa. Sama-sama dekat panggung" ucap Kale. 

Lika-liku hidup Kale membentuk pribadinya sekarang. Menurutnya kekecewaan adalah hal yang mutlak, pada umumnya semua manusia akan mengalami rasanya berada di 'dasar'. Tokoh Kale merepresentasikan sebagian besar manusia di dunia. Jalan hidup setiap manusia memiliki cerita masing-masing, tetapi semuanya pasti akan mengalami kegagalan. 

Seberapa banyak kegagalan yang dirasakan seseorang berbeda-beda. Tokoh Kale menunjukan bahwa setelah sekian banyak kegagalan yang dihadapinya, ia tetap bangkit lagi mencari jalan lain. Menurutnya yang menentukan kebahagiaan adalah diri kita sendiri, tidak menumpu pada orang lain, seperti yang dikatakannya pada tokoh Awan di menit 138. "Kalau kau butuh orang untuk membuatmu bahagia, bukan aku orangnya. Bukan karena ku tak suka kau, tapi aku tak mau punya tanggung jawab atas kebahagiaan orang lain, siapapun orang itu." ucap Kale. Sikap individualis seorang Kali memang tidak bisa diterima semua orang, tetapi pilihan hidup seseorang dipilih orang itu sendiri. Menentukan jalan hidup dan kebahagiaan sendiri yang ingin disampaikan oleh tokoh Kale. Sayangnya sikap individualis tersebut menutup kemungkinan Awan dan Kale untuk menjadi pasangan. 

Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" dikemas dengan sinematografi berkualitas yang mendukung penyampaian pesan yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. Dari setiap tokoh, terdapat representasi keluh kesah peran seseorang dalam sebuah keluarga. Representasi struktur kekeluargaan di film ini disampaikan dengan akurat dan detail. Kedekatan emosional yang dikandung dalam film ini diutarakan dengan sangat kuat, membawa penontonnya terpikat dalam emosi. Kesakitan dan keluhan yang diutarakan merupakan masalah asli yang terjadi di masyarakat sehingga pembawaanya terasa personal. Pesan yang ingin disampaikan diutarakan secara tersurat dengan jelas pada menit 203. "Lari sejauh apapun, lari secepat kau mampu. Tapi masalahmu tidak akan pergi. Dia ada di sana. Di belakangmu. Sampai kau berani, berbalik arah dan hadapi". 

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Watch One Day We'll Talk About Today | Netflix. Retrieved November 22, 2022, from https://www.netflix.com/watch/81262711?trackId=255824129&tctx=0%2C0%2CNAPA%40%40%7C94c8c35f-5f86-4f8f-94f8-55625d1ad431-367650703_titles%2F1%2F%2Fnanti%20kita%20cerita%2F0%2F0%2CNAPA%40%40%7C94c8c35f-5f86-4f8f-94f8-55625d1ad431-367650703_titles%2F1%2F%2Fnanti%20kita%20cerita%2F0%2F0%2Cunknown%2C%2C94c8c35f-5f86-4f8f-94f8-55625d1ad431-367650703%7C1%2C%2C

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun