Mohon tunggu...
Kayla Aziza Rafadity
Kayla Aziza Rafadity Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenali Beberapa Fenomena pada Era Pandemi Covid-19, Apakah Kamu Mengalaminya?

16 Juni 2022   20:00 Diperbarui: 16 Januari 2023   14:39 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sekitar dua tahun pandemi COVID-19 menghantui seluruh masyarakat yang ada di Indonesia atau bahkan di seluruh dunia. Selama dua tahun pandemi COVID-19, tentunya banyak fenomena tidak mengenakkan yang dirasakan oleh masyarakat terutama di Indonesia. Jika dilihat kembali, pada awal masa pandemi terjadi fenomena panic buying, infodemi, dan lain-lain.

Selain fenomena secara sosial, terdapat juga fenomena secara psikologis yang dirasakan. Seperti gangguan kecemasan, ketakutan, stres, bahkan depresi. Beberapa jurnal mengatakan bahwa pada aktivitas yang ditetapkan selama masa pandemi seperti karantina dan isolasi mandiri memberikan dampak psikologis yang kurang baik. Kurangnya interaksi sosial yang dialami dapat meningkatkan rasa kesepian sehingga berakibat terjadinya gangguan mental seperti skizofrenia dan depresi. Selain itu, akumulasi kecemasan berlebihan yang timbul akibat cepatnya penularan virus COVID-19 dapat berdampak seperti gangguan kecemasan (Anxiety Disorder), gangguan obsesif-kompulsif (OCD), hingga gangguan terkait trauma (Traumatic Disorder).

Adanya resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19 juga dapat meningkatkan angka pengangguran, adapun kasus tidak mengenakkan yang terjadi akibat adanya resesi ekonomi ini. Pemuda berusia 20 tahun asal Kota Tangerang dilaporkan menjadi korban bunuh diri diduga karena tempat dimana ia bekerja tidak lagi beroperasi akibat terdampak pandemi COVID-19.

Sebagai pelajar, tentunya banyak up and down yang dirasakan selama pandemi ini. Hal tersebut jika terakumulasi dapat menimbulkan efek tidak baik yaitu burnout. Burnout merupakan suatu kelelahan yang dirasakan secara emosional, mental, serta fisik akibat stres yang berkepanjangan.

Apa sih yang Harus Dilakukan untuk Menghadapi Pandemi?

Menurut beberapa jurnal, hal yang seharusnya dilakukan oleh individu untuk menghadapi pandemi yaitu menumbuhkan sikap resilien. Sikap resilien atau resiliensi adalah kemampuan individu untuk beradaptasi pada situasi yang sulit dengan tujuan untuk melanjutkan hidup dengan baik. Tumbuhnya sikap resilien akan meningkatkan keterampilan hidup seperti adaptasi, sikap realistis untuk merencanakan kehidupan, dan juga penetapan jalan yang tepat untuk melanjutkan hidup. Adanya sikap resilien diharapkan dapat membantu individu untuk lebih mudah menjalani kehidupan dengan segala ketidakpastian yang ada.

Tidak mudah memang untuk menumbuhkan sikap resilien dalam diri individu, terutama dalam situasi pandemi yang serba mendadak ini. Hal pertama yang mungkin untuk dilakukan adalah menumbuhkan niat untuk bagaimana kita sebagai seorang individu dapat tetap menjalankan kehidupan dengan baik walaupun diterjang berbagai masalah. Dari niat tersebut, diharapkan sikap resiliensi dapat tumbuh lebih mudah. Niat dapat ditumbuhkan melalui pemikiran positif dalam diri kita atas berbagai hal yang terjadi pada kita.

Rasa cemas yang dirasakan pada saat pandemi merupakan hal yang normal dirasakan. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa berusaha untuk menghadapi rasa cemas tersebut dengan tujuan untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Tentunya dengan pandemi Covid-19 bukan berarti hidup kita berhenti sampai disini saja kan? Masih ada banyak tahapan yang akan kita lalui kedepannya dan tentunya diperlukan adanya pengalaman untuk menghadapinya. Adanya pandemi Covid-19 ini bisa dijadikan peluang untuk meningkatkan pengalaman bagaimana kita menghadapi situasi yang paling sulit sekalipun sehingga hidup kita kedepannya dapat berjalan jadi lebih mudah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun