Mohon tunggu...
kaylaod
kaylaod Mohon Tunggu... Apoteker - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Mahasiswa Dalam Membangun Bela Negara Di Dunia Perkuliahan

18 Desember 2024   16:23 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Sholat Berjama'ah Dan Kajian Di Masjid Abu Bakar Assegaf

     

     Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnik dan budaya yang tesebar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia juga sebagai negara yang multi agama, multi bahasa, multi budaya, muti suku, dll. Namun, di era globalisasi saat ini semakin banyak ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

 

     Bela negara di era sekarang memiliki makna yang luas. Karena "bela negara" merupakan konsep dasar dalam menekankan pentingnya bela negara dan tanggung jawab kewarganegaraan diantara warga negara. Konsep dasar ini meliputi berbagai aspek kehidupan nasional, termasuk ketahanan sosial, kekuatan ekonomi, dan pelestarian budaya. Bela negara merupakan hak dan kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Konsep bela negara telah tertuang pada UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 tentang "setiap warga negara berhak dan berkewajiban ikut serta dalam upaya bela negara".

     Mahasiswa sebagai generasi muda menjadi harapan bangsa, karena ditangan generasi muda bangsa Indonesia akan dibawa. Di era globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang, mengharuskan para pemuda untuk lebih waspada terkait ancaman-ancaman yang akan muncul. Maka dari itu, mahasiswa harus menanamkan sikap bela negara terhadap bangsa Indonesia.

     Tantangan yang dapat mempengaruhi kurangnya kesadaran mahasiswa dalam bela negara adalah banyak mahasiswa yang lebih focus pada kepentingan diri sendiri daripada kepentingan bangsa. Selain itu juga dipengaruhi oleh era globalisasi. Globalisasi merupakan efek dari kemajuan teknologi. Yang apabila tidak disaring dengan baik, dapat menimbulkan dampak yang mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang terkena dampak dari globalisasi. Globalisasi yang ada di Indonesia, cenderung mendorong generasi muda lebih menyukai gaya hidup yang meniru orang barat, dan meninggalkan budayanya sendiri. 

     Perguruan tinggi di era sekarang lebih berfokus pada aspek pendidikan akademis dibandingkan dengan penguatan karakter dan nilai kebangsaan. Pendidikan akademis yang tidak diimbangi dengan pendidikan karakter, membuat mahasiswa memiliki pemahaman yang kurang mendalam tentang Pancasila dan nilai-nilai bela negara. Sehingga mahasiswa rentang terhadap paham-paham yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kebangsaan. Karena kurangnya pemahaman mahasiswa mengenai bela negara, menjadikan mereka apatis terhadap isu-isu nasional. Mereka hanya sekedar tau, tanpa minat untuk mencari tau.

     Dosen dari Universitas Hasanuddin, Hasrullah, mengungkapkan keprihatinan terhadap sikap apatis mahasiswa Makassar menjelang Pemilu 2024. Ia mencatat bahwa mahasiswa saat ini cenderung tidak kritis dan kurang peduli dengan isu-isu politik, berbeda dengan generasi sebelumnya yang aktif mempenjuangkan perubahan. Hasrullah menilai bahwa perkembangan teknologi dan komunikasi mungkin berkontribusi terhadap penurunan keterlibatan ini, membuat mahasiswa menjadi lebih terfokus pada kehidupan digital.

     Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk karakter nasional mahasiswa. Dengan cara menumbuhkan rasa nasionalisme, dan mempersiapkan mahasiswa untuk berkontribusi positif bagi bangsa kedepannya.  Integrasi bela negara ke dalam kerangka pendidikan dapat meningkatkan pemahaman mahasiawa tentang tugas kewarganegaraan mereka. Hal ini dicapai melalui pendidikan keaganegaraan wajib, yang bertujuan untuk mengembangkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air mahasiswa.

     Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) telah mengintegrasikan "Bela Negara" ke dalam kurikulum dan budaya kampus. Wakil Rektor III Unissula M Qomaruddin ST MSc PhD mengatakan bahwa "Seorang warga negara khususnya mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan, harus memiliki jiwa bela negara. Bela negara itu bisa berwujud menjadi warga negara yang baik, terlebih kalian semua itu sebagai generasi terbaik (khairaummah), sehingga diharapkan menjadi generasi-generasi muda yang pemikirannya tidak mudah rapuh oleh ideologi-ideologi yang tidak tepat,".

     Menwa merupakan salah satu UKM yang berada di Unissula. Menwa merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang paramiliter atau semi militer di dalam lingkungan kampus Unissula. UKM ini bemanfaat untuk membentuk mahasiswa mempunyai kesadaran Bela Negara serta bertanggung jawab akan tugasnya sebagai mahasiswa baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan Masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun