Mohon tunggu...
Kayla Kartika
Kayla Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Seorang Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta angkatan 2023.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Memecah Stereotip Strawberry Generation

31 Januari 2025   20:48 Diperbarui: 31 Januari 2025   20:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Narasumber 1: Velda Ardia, S. I,Kom., M.Si

Narasumber 2: Safitri Herra, S.Pd

Di dalam seminar beyond labels mental health campaign "memecah stereotip strawberry generation" ini membahas banyak sekali tentang mental health dan tujuan psikologi komunikasi. Di dalam seminar ini tujuan psikologi komunikasi itu adalah Pencapaian efektivitas komunikasi. Artinya, ketika seseorang memahami dengan baik psikologi komunikasi, mereka mampu menganalisis komponen lawan bicara saat berkomunikasi. Hal tersebut tentunya mampu membuat komunikasi lebih efektif. Maksudnya adalah Untuk membangun hubungan yang baik dan saling memahami, seseorang harus dapat berkomunikasi dengan baik. Seseorang dapat berkomunikasi dengan lawan bicara dengan lebih baik dengan memahami psikologi komunikasi. Psikologi komunikasi membahas bagaimana orang berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain melalui pesan verbal dan non-verbal. Memahami elemen-elemen psikologis ini memungkinkan seseorang untuk menganalisis audiens, mengenali karakteristik dan latar belakang mereka, sehingga pesan yang disampaikan menjadi lebih relevan dan mudah dipahami. Selain itu, empati sangat penting dalam komunikasi karena kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan menciptakan suasana di mana semua orang merasa dihargai. Keterbukaan komunikasi juga memungkinkan semua pihak untuk berbagi pendapat dan perasaan mereka, meminimalkan kemungkinan kesalah pahaman.

Beberapa elemen penting yang dapat meningkatkan efektivitas komunikasi adalah kredibilitas komunikator, kejelasan pesan, konteks, dukungan positif, dan kesinambungan. Pesan harus disampaikan dengan jelas dan tidak membingungkan untuk mengurangi risiko kesalahpahaman. Sangat penting untuk memahami situasi di mana komunikasi berlangsung agar dapat mengatur gaya komunikasi yang lebih sesuai dengan audiens. Meningkatkan kepercayaan diri lawan bicara dan menciptakan suasana interaksi yang konstruktif dapat dicapai melalui lingkungan yang positif. Efektivitas komunikasi dapat diukur dengan melihat seberapa baik audiens menerima dan memahami pesan melalui umpan balik mereka, perubahan sikap mereka, dan tingkat keterlibatan mereka selama proses komunikasi. Dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi komunikasi ini, orang dapat lebih baik dalam berinteraksi dan membangun hubungan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan mereka baik di dunia kerja maupun pribadi.

Menurut George miller psikologi komunikasi sebagai 'ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral (perilaku) dalam komunikasi'. Jadi maksud George miller adalah, psikologi komunikasi bukan hanya tentang pesan yang disampaikan namun itu juga tentang proses mental dan perilaku yang terjadi pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Dengan memahami proses ini, kita dapat berkomunikasi dengan lebih baik.

Lalu di seminar ini membahas tentang ruang lingkup psikologi komunikasi yaitu:

Persepsi Komunikasi: Persepsi adalah komponen penting dalam interaksi sehari-hari kita. Emosi sangat memengaruhi cara kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain; reaksi dan interaksi kita dipengaruhi oleh sensasi tersebut. Dalam komunikasi interpersonal, emosi dapat menunjukkan keadaan pikiran dan dorongan seseorang.

Emosi dalam Komunikasi: Berpengaruh pada bagaimana pesan kita diterima. Misalnya, senyuman atau nada ceria dapat menciptakan suasana positif, sementara kemarahan atau ketidakpuasan dapat menimbulkan ketegangan. Memahami emosi ini membantu kita menafsirkan pesan dengan lebih baik.

Motivasi dalam Berkomunikasi: Setiap orang memiliki motivasi tertentu untuk berkomunikasi, mulai dari berbagi informasi hingga membangun hubungan. Mengetahui motivasi di balik komunikasi seseorang memungkinkan kita untuk bertindak dengan lebih empati. Misalnya, jika seseorang menceritakan pengalamannya yang sedih, mereka mungkin mencari dukungan emosional dari kita.

Komunikasi Interpersonal: Beberapa konsep penting tentang komunikasi interpersonal termasuk konsep diri, yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi; korelasi interpersonal, yang berkaitan dengan hubungan antara individu; dan atraksi interpersonal, yang mencakup rasa menarik antara orang-orang. Komunikasi yang efektif biasanya terjadi ketika ada hubungan yang kuat dan positif.

Narasumber kedua yaitu Safitri Herra menjelaskan tentang mental health generasi strawberry

Generasi stroberi adalah istilah yang menggambarkan generasi muda saat ini. Mereka umumnya penuh ide dan kreativitas, tetapi mudah goyah di bawah tekanan, layaknya buah stroberi yang tampak indah namun mudah hancur jika diinjak. Maksudnya disini Istilah "generasi stroberi" digunakan untuk menggambarkan generasi muda saat ini, terutama mereka yang lahir selama tahun 1980-an dan 2000-an. Diibaratkan seperti buah stroberi yang indah tetapi rapuh, istilah ini mencerminkan karakteristik unik mereka. Mereka terkenal karena menjadi inovatif dan kreatif serta cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan, terutama dalam hal teknologi. Generasi ini menerima ide-ide baru dan terlibat dalam masalah sosial dan lingkungan. Namun, pola asuh yang terlalu melindungi membuat mereka stres dan mudah menyerah saat kesulitan muncul. Di era modern, mereka juga menghadapi tantangan dari tekanan media sosial dan harapan karier yang tidak realistis. Namun, mereka memiliki potensi yang sangat besar untuk membawa perubahan, dan penting untuk membuat lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka.

Istilah "generasi stroberi" digunakan untuk menggambarkan generasi muda saat ini, terutama mereka yang lahir pada tahun 1980-an dan 2000-an. Pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan dan melindungi anak membuat mereka kurang mandiri dan tahan banting. Selain itu, menjadi terlalu bergantung pada teknologi, terutama media sosial, menyebabkan seseorang menjadi kurang fokus dan kurang berinteraksi dengan dunia nyata. Selain itu, self-diagnosis dini sering membuat mereka merasa paling tersakiti tanpa memahami keadaan sebenarnya.
Generasi stroberi sangat kreatif dan inovatif, tetapi mereka juga mudah goyah dan mudah stres. Mereka sering kali ramah dan lebih berkonsentrasi pada diri mereka sendiri daripada lingkungan sekitar mereka. Stereotip negatif masih ada, tetapi penting untuk diingat bahwa tidak semua anggota generasi ini memiliki sifat yang sama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun