Mohon tunggu...
Kayla
Kayla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

As a driven learner, I thrive on new knowledge and challenges!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Ekspansi Bisnis: Antara Peluang Emas atau Kawah Lava

22 November 2023   01:41 Diperbarui: 22 November 2023   01:52 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat wirausaha kerap membuat ambisi melejit bak roket. Namun, meroketnya bisnis tentu rentan berujung blunder jika tak diiringi fondasi kokoh dan strategi matang. Dunia wirausaha memang kerap diidentikkan dengan ritme yang cepat dan dinamis. Terlebih di era serba digital saat ini, munculnya beragam peluang bisnis baru membuat para entrepreneur muda sangat antusias untuk segera melebarkan sayap. Namun, ambisi untuk berkembang pesat terkadang mengaburkan pandangan bahwa fondasi bisnis yang solid sangatlah vital.

Bagaimana tidak? geliat industri kuliner, fashion, hingga online-shop di Tanah Air beberapa tahun belakangan ini cukup menggiurkan. Terlebih lagi, tren social commerce semakin memudahkan para pelaku UMKM untuk mengepakkan bisnisnya hingga ke mancanegara. Siapa yang tak tergiur dengan peluang ekspansi yang demikian menjanjikan?

Sayangnya, terlalu terburu-buru mengejar ekspansi bisnis tanpa memperkokoh fondasi dan manajemen internal kerap berujung pada bencana. Beberapa kasus tentang brand lokal yang ambruk setelah “kebablasan” berinovasi dan berekspansi cukup jadi pelajaran berharga.

Lantas, formula seperti apakah yang disarankan para pakar agar strategi perluasan bisnis tidak berakhir tragis? Mari kita simak beberapa tipsnya berikut ini:

Pertama, pastikan fondasi internal bisnis Anda telah cukup mapan sebelum gencar-gencarnya menambah cabang atau melebarkan distribusi secara drastis. Evaluasi secara cermat proses bisnis inti, kelola SDM, sistem manajemen modern, hingga  supply chain Anda. Apakah semua aspek telah kokoh dan siap untuk pertumbuhan pesat ke depannya? Jangan sampai nanti di tengah jalan, semua ambruk karena ternyata manajemennya 'bobrok'.

Kedua, lakukan riset pasar dan  kalkulasi risiko secara cermat sebelum terjun ke bisnis baru. Analisis kelayakan dan proyeksi keuangan secara konservatif penting dilakukan sebelum membuka gerai cabang secara masif atau menggelontorkan modal besar ke segmen bisnis baru yang belum teruji. Salah langkah bisa berakibat fatal dan merusak likuiditas perusahaan. Ingat, terburu-buru bertindak tanpa perhitungan matang berisiko menuai buah pahit!

Ketiga, terapkan strategi ekspansi bisnis yang bertahap dan berkelanjutan dalam mengembangkan sayap distribusi dan variasi produk. Jangan tergoda mengembangkan cabang atau channel distribusi secara serampangan.  Anda terlebih dahulu dapat mencoba perluasan skala kecil, misal di area terdekat atau pasar lokal. Setelah itu baru rayakan ke wilayah yang lebih luas jika potensinya terbukti menguntungkan. Prinsip ‘slow but sure’ masih relevan diterapkan untuk meminimalisir risiko kegagalan.

Nah, itulah ulasan singkat mengenai formula sukses dalam strategi berekspansi agar tak kandas di tengah jalan. Intinya, keseimbangan antara ambisi dengan kalkulasi risiko menjadi kuncinya. Jadi, sampaikan dulu salam tempel ke fondasi rumah sebelum nekat menambah lantai baru ya, wahai entrepreneur andalan! Selamat berinovasi dan besarkan bisnis Anda secara bertahap. Semoga sukses!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun