Mohon tunggu...
Kayla Feiza Azzahra
Kayla Feiza Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi tahun pertama

Tertarik terhadap buku dan juga travelling.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Peran Internet of Things (IoT) untuk Mempermudah Rantai Pasok

11 Mei 2023   14:28 Diperbarui: 11 Mei 2023   14:39 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann


Internet of Things (IoT) adalah kumpulan perangkat-perangkat fisik yang terhubung dengan internet dan saling terhubung secara otomatis untuk memantau, melaporkan, mengirim dan bertukar data. Perangkat IoT bekerja dengan sensor untuk mendeteksi dan mengukur secara spesifik dunia dan faktor lingkungan yang ada di sekitarnya.

Dalam konteks supply chain, perangkat IoT dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien dalam mengatur rantai pasok suatu produk, mulai dari produksi, distribusi, hingga penjualan. Salah satu keuntungan dari IoT dalam supply chain adalah kemampuan untuk melacak dan mengautentikasi setiap langkah produk hingga pengiriman melalui GPS dan teknologi lainnya dari awal hingga akhir. Misalnya, produsen dapat memasang sensor pada barang yang diproduksi untuk memantau lokasi dan kondisi produk selama proses pengiriman. Data ini dapat dikirimkan secara real-time ke sistem manajemen rantai pasok untuk memberikan informasi tentang kemajuan pengiriman dan kondisi produk.

Dalam hal ini, IoT juga dapat membantu mengoptimalkan rantai pasok. Dengan data yang akurat dan real-time, perusahaan dapat memperkirakan waktu pengiriman dengan lebih akurat dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi keterlambatan atau masalah dengan pengiriman. Hal ini dapat membantu menghindari biaya yang tidak perlu dan memastikan bahwa produk tiba tepat waktu.

Selain itu, IoT juga dapat membantu dalam manajemen inventaris. Dengan memasang sensor pada rak dan gudang, perusahaan dapat memantau persediaan secara real-time. Data ini dapat membantu mengoptimalkan pengadaan barang dan mengurangi kelebihan persediaan. Selain itu, dengan data inventaris yang akurat, perusahaan dapat menentukan kapan saat yang tepat untuk memproduksi lebih banyak barang.

Keterkaitan antara Internet of Things dan Rantai Pasok

Adanya Internet of Things telah merevolusi manajemen rantai pasok untuk jauh lebih fleksibel dan efisien dalam melakukan proses produksi, distribusi, hingga penjualan. Pertama, perangkat IoT yang dilampirkan dalam sebuah barang dapat membantu untuk otentikasi lokasi barang dengan bantuan satelit GPS kapan saja dan dimana saja. Perangkat IoT juga akan melacak kecepatan pergerakan dan memprediksi barang yang bergerak melalui rantai pasok, sehingga lebih efisien dan mengurangi waktu yang terbuang akibat penanganan dan pemrosesan yang tidak terjadwal.

Kedua, membantu untuk memantau kondisi penyimpanan bahan baku dan produk. Perangkat IoT membantu untuk menjaga beberapa bahan baku dan produk dalam kondisi ideal sehingga tidak ada produk yang terbuang secara percuma. Perangkat IoT yang digunakan merupakan perangkat yang dikhususkan untuk memantau area seperti suhu, kelembapan, paparan atmosfer, intensitas cahaya, dan faltor lingkungan lain.

Ketiga, dengan banyaknya jumlah bahan baku dan produk yang disimpan dalam suatu perusahaan maka diperlukan perangkat IoT yang mempermudah untuk menemukan produk tertentu dengan memberi tag yang tersambung dengan perangkat IoT.

Keempat, dalam proses distribusi diperlukan perangkat IoT yang telah terverifikasi dalam pelacakan barang. Sehingga pada saat barang tiba di tujuan maka pihak produsen dapat memvalidasi tepat saat barang tiba. Hal tersebut mempercepat proses administartif lainnya, seperti pembayaran maupun permintaan pengiriman selanjutnya. 

Dalam mengimplementasikan IoT dalam supply chain, terdapat beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah keamanan. Karena IoT menghubungkan banyak perangkat dan sistem, maka harus ada tindakan dan juga perhatian yang lebih untuk mengamankan jaringan dan data perusahaan maupun konsumen. Perusahaan harus memastikan bahwa perangkat yang terhubung memiliki sistem keamanan yang kuat dan bahwa data yang dikirimkan aman dari serangan.

Tantangan lainnya adalah biaya implementasi. Memasang sensor dan perangkat IoT membutuhkan investasi yang signifikan. Namun, dengan mengoptimalkan rantai pasok dan inventaris, perusahaan dapat menghemat biaya di kemudian hari.

Secara keseluruhan, IoT dapat memberikan solusi yang efektif dalam mengatur supply chain. Dengan data yang akurat dan real-time, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai pasok dan inventaris, menghindari biaya yang tidak perlu, dan memastikan produk tiba tepat waktu. Namun, tantangan seperti keamanan dan biaya implementasi harus diatasi untuk memastikan bahwa implementasi IoT memberikan manfaat maksimal bagi perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun