Mohon tunggu...
Kayla Elfreda
Kayla Elfreda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030031 UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Cara Menghadapi Krisis di Seperempat Abad (Quarter Life Crisis)

6 Maret 2023   15:39 Diperbarui: 6 Maret 2023   15:40 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : patch.com/connecticut

Quarter Life Crisis adalah periode di mana seseorang merasa cemas, ragu, gelisah dan bingung dengan tujuannya di masa depan. Enggak cuma tujuan hidup, bisa aja yang dipikirin adalah kualitas hidup atau masalah-masalah lain seperti percintaan, keuangan, dan lain sebagainya.

Biasanya, Quarter Life Crisis sendiri dialami sama orang yang berusia antara 20--30 tahun, walaupun banyak juga nih yang mengalami hal ini padahal usianya belum mencapai 20 tahun atau bahkan udah lebih dari 30 tahun.

Seseorang yang mengalami Quarter Life Crisis biasanya bakalan ngelewatin empat fase.

Di fase pertama, adanya perasaan terjebak. Lo ngerasa bahwa diri lo itu terjebak di dalam komitmen yang lo buat dan lo enggak bisa ngapa-ngapain soal itu.

Di fase kedua, lo ngerasain soal kesepian yang mendalam. Rasanya tuh kayak enggak ada yang ngertiin perasaan lo dan apa yang lagi lo butuhin.

Di fase ketiga, orang dengan Quarter Life Crisis akan ngerasa bahwa sampe sekarang tuh mereka cuma pura-pura jadi dewasa, padahal mereka belum sepenuhnya dewasa. Ibaratnya kayak kita tuh jadi kehilangan jati diri.

Nah, tapi di fase terakhir biasanya outcome atau hasilnya akan positif. Quarter Life Crisis akan berakhir dan mereka yang ngalamin hal ini akan tau hal apa aja sih yang sebenernya mereka pengenin dan mereka butuhin.

Akhirnya, perasaan lega tentang keputusan yang diambil akan muncul.

So, how to deal with quarter life crisis?

1. Akui kelemahanmu, fokus dan tingkatkan kelebihanmu

Untuk bisa melewati fase Quarter Life Crisis, kamu perlu menerima keunikan dan kekurangan diri sendiri terlebih dahulu. Pahami dan terima kekuranganmu. Kemudian tingkatkan dan kembangkan kelebihan yang ada pada diri sendiri. Temukan skill baru lainnya yang mampu kamu kuasai dan kembangkan potensi diri.

Kamu bisa memulainya dengan mencoba test kepribadian untuk membantumu mengenal potensi diri sendiri. Intinya, kenali dirimu sendiri terlebih dahulu ya!

2. Tenangkan dirimu sejenak dan buatlah keputusan yang benar 

Saat mengalami fase ini, kamu tidak perlu takut dan panik terus menerus. Yang perlu kamu lakukan adalah tenangkan dirimu sejenak agar kamu bisa membuat keputusan yang baik dan benar Keputusan ini yang nantinya menjadi arah untuk menentukan tujuan hidupmu. Renungkan dengan baik agar kamu tidak salah dalam mengambil keputusan.

3. Terus mengumpulkan niat dan upgrade skill

Dalam mengatasi fase Quarter Life Crisis, ada kalanya kamu tidak perlu berlama-lama larut dalam kegelisahan dan kecemasan. Mulailah untuk bangkit dan kembali melakukan hobi-hobi kesukaanmu. Untuk mendukung hobi dan passionmu, kamu juga bisa mengikuti seminar dan kursus yang bisa meningkatkan skill mu, plus kamu bisa mendapatkan pengalaman baru dari sana.

4. Percaya dengan diri kita sendiri

Percaya diri merupakan salah satu tips ampuh untuk kamu yang ingin menghadapi Quarter Life Crisis. Percaya dengan diri sendiri dan berani ambil risiko merupakan wujud usaha yang tidak akan sia-sia nantinya. 

Percaya dengan diri sendiri juga berarti kamu mampu mengalahkan rasa insecure-mu dan mau berubah ke arah yang lebih baik lagi. 

Selain itu, kamu juga harus berhenti membanding-bandingkan pencapaian hidupmu dengan orang lain. Ingatlah bahwa waktu setiap orang berbeda-beda dan setiap orang mempunyai jalan masing-masing dalam menemukan tujuan hidup.

Sesuatu yang baru. di usia ini, pasti banyak yang berubah. Apakah kita harus langsung bisa berhasil menghadapinya? Tentu engga. Nikmati prosesnya. Jangan bandingkan dengan kehidupan orang lain yang kita gak tahu. Fokus pada pencapaian dan pengembangan diri.

5. Ubah Mindset

Selanjutnya, coba deh ubah mindset kamu yang menyebutkan bahwa Quarter Life Crisis itu adalah sebuah ancaman hidup. Quarter Life Crisis justru adalah bagian dari perjalananmu menuju proses pendewasaan.

Setelah kamu berhasil melewati hal ini, kamu akan lebih mudah dalam melewati berbagai macam rintangan, contohnya masalah pekerjaan dan hubungan percintaan. Kamu juga akan lebih mengenal dirimu sendiri karena kamu udah tau tujuan hidup yang sebenernya itu apa.

It is normal and it's only a phase. namanya juga quarter life crisis. Live it up and once you're done you'll realize it's only a matter of time aja kok! semangat, para kompasianer!

Keep movin'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun