Assalamualaikum. Wr. Wb.Â
Alhamdulillah,segala puji dan puji mari kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi Alloh swt, serta sholawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada yang mulia nabi Agung Muhammad saw.Â
    Di kesempatan yang baik ini, saya selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan, dan kekeliruan dalam pembahasan ini, namun niat saya hanyalah semata mata karena Alloh swt dan karena kecintaan saya terhadap ISLAM.Â
Namun yang unik dari koncangan ini adalah tempat yang jauh dari desa desa, di karenakan disinilah terdapat makam keramat yang sangat dimuliakan, yakni makam mbah marmagati waliyulloh.Â
Mbah marmagati adalah seorang alim yang mendapat perintah dari kesultanan Cirebon untuk menyebarkan syariat agama ISLAM di daerah kecamatan darma umumnya dan khususnya di daerah Gunung sirah dan sekitarnya.Â
Namun tidak diketahui pada abad keberapa beliau ditugaskan,dan semakin pesat perkembangan ISLAM di daerah Gunung sirah, hingga akhirnya beliau wafat dan di makamkan di koncangan.Â
Gunung sirah adalah sebuah desa di ujung Kuningan Jawa Barat yang masuk kecamatan darma, dan Gunung sirah adalah desa paling ujung dalam arti tidak ada tembusan jalan penghubung ke daerah lainnya, hingga pertengahan tahun 2015 di bangunlah jalan alternatif Kuningan-cikijing, dan tembus ke desa tetangga yakni desa cipulus yang termasuk ke kecamatan cikijing Kabupaten Majalengka.Â
Gunung sirah berada pada ketinggian 900-1000 m-dpl dengan accurate altimeter handphone..
Mata pencaharian warganya adalah bertani, berdagang dan merantau  ke luar kota, namun ada pula pekerjaan lain yang tidak dominan, di gunung sirah banyak terdapat perkebunan kesemek yang luasnya ratusan hektare milik warga dan pada musim panen, hasil cukup melimpah dari perkebunan buah kesemek.Â
Namun di gunung sirah bukan hanya ada satu makam keramat, melainkan Ada 7 makam keramat yang hampir semuanya berasal dari cirebon, baik petilasan atau makam,diantaranya adalah makam mbah giri laya dan mbah indra Jaya yang di mungkinkan waliyulloh-waliyulloh tersebut berasal dari cirebon namun wallahualam kebenaran sesungguhnya hanya Alloh swt yang maha mengetahui.Â
Tidak sampai disitu, para peziarah akan semakin kesusahan dikarenakan sepeninggal abah haji kuncen jai'i, kondisi sekitar bahkan gubuk atau saung yang sangat memperhatikan tampak sangat kumuh dan terkesan serem, belum lagi tidak tersedia MCK bahkan untuk sekedar berwudlu saja peziarah harus membawa dari desa atau jika sungai yang mengalir dibawah bukit koncangan sedang ada airnya barulah peziarah bisa berwudlu, subhanalloh perjuangan para peziarah sungguh melelahkan.Â
Di sisi lain masyarakat kini lebih manja, modern dan tidak mau dengan sesuatu yang berat dalam arti jika  masyarakat hendak berziarah tentu mereka lebih memilih yang mudah aksesnya yang bisa ditempuh dengan kendaraan hingga ke lokasi, juga masyarakat lebih memilih tempat ziarah yang berfasilitas komplit berupa ada MCK, warung dan lain sebagainya.Â
karena itu merupakan hak mereka dalam memilih, sebagai contoh poto diatas yakni makam syech malik Ibrahim yang berada di desa Kagok kecamatan banjaran Kabupaten Majalengka, masyarakat banyak berdatangan untuk berziarah dengan alasan mudah di akses dll, karena memang sudah 1 00% sesuai harapan untuk para peziarah,, padahal dulu koncangan adalah tujuan utama para peziarah dari sebagian warga Kuningan dan sebagian warga Majalengka, bahkan tidak sedikit warga dari luar kota bahkan provinsi sengaja datang untuk berziarah,, MasyaAlloh.Â
 Jika koncangan dibenahi, dirawat dan dibangun, tentu para peziarah akan kembali datang untuk hal baik dan berziarah seperti dulu ke koncangan, jika dibangun akses jalan untuk kendaraan, tentu akan mempermudah para peziarah atau bahkan warga sekitar.Â
Dan jika para peziarah membludak bukankah ekonomi pun akan bertambah dengan didirikan warung warung  untuk oleh oleh atau bahkan cindera mata, dan masih banyak lagi keuntungan untuk desa gunung sirah, dan bukan tidak mungkin bukit koncangan bisa menjadi tujuan utama para peziarah di Kabupaten Kuningan, seperti halnya situ sangiang Majalengka atau pamijahan Tasikmalaya., subhanalloh.Â
 Terakhir saya ucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya untuk semua pihak terkait dalam hal ini, sekali lagi tidak ada niat untuk menyudutkan atau sengaja membuat provokasi dan lain sebagainya, semua karena kecintaan saya terhadap ISLAM dan.Â
Dengan di akhiri ucapan-bibillahi taufik wal hidayah Assalamualaikum wr. Wb.Â
Salam dari penulis dan terima kasih banyak untuk media KOMPASIANA. Com yang telah membantu saya.Â