Mohon tunggu...
Antoinetta Kayla Ajani
Antoinetta Kayla Ajani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Antara Indonesia, Belanda, dan Kehormatannya

2 Oktober 2021   13:04 Diperbarui: 2 Oktober 2021   13:09 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas Buku

Judul buku : Robert Anak Surapati

Pengarang : Abdoel Moeis

Penerbit : PT Balai Pustaka (Persero)

Tahun terbit : 2013 (cetakan 20)

Tebal buku : xii + 144 halaman

Dimensi buku : 14.8 x 21 cm

ISBN: 979-407-110-2

  978-979-407-110-6

Abdoel Moeis adalah seorang penulis buku Robert Anak Surapati yang pertama kali terbit pada tahun 1953. Ia lahir di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat pada 3 Juli 1883. Sampai saat ini ia dikenal sebagai seorang wartawan, sastrawan, dan ternyata juga sebagai politikus. 

Di masa mudanya, ia bersekolah di sekolah Belanda tingkat persiapan Stovia di Bukittinggi yang dilanjut dengan kepindahannya ke Bandung.

Sebelum ia memulai karirnya sebagai sastrawan, ia sempat bekerja sebagai klerk di sebuah Departemen Pengajaran dan Keagamaan dibantu oleh Mr. Abendanon. Setelah bekerja disana selama 2 setengah tahun, ia pun pindah ke Bandung. Disana ia melanjutkan karirnya sebagai wartawan. Selain itu, ia juga sempat menjadi mantri lumbung. Dilanjutkan dengan kembalinya ia menjadi wartawan di Preanger Bode dan Neraca.

Seperti yang sudah disebutkan, pada 1913 ia masuk dan bergabung ke dalam Sarekat Islam dan diangkat sebagai pimpinan redaksi Harian Kaoem Moeda. 

Pada tahun 1917, Abdoel Moeis mendapatkan utusan untuk menyebarkan komite Indie Weerbaar di Belanda. Sayangnya, ia sempat dipenjara atas tuduhan menghasut rakyat untuk menolak kerja rodi yang akhirnya menyebabkan suatu tragedi pembunuhan seorang pengawas Belanda di Toli-Toli, Sumatera Barat. 

Sempat juga ia terpilih untuk menjadi Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Buruh Pegadaian pada 1920. Lalu ia berkunjung ke Padang pada tahun 1923 dengan tujuan bermusyawarah dengan penghulu adat mengenai pajak. Tetapi justru aksinya membuat ia kehilangan kesempatannya untuk berpolitik dan diasingkan ke Garut, Jawa Barat. 

Disana ia memulai karirnya sebagai sastrawan dengan novel pertama, yaitu Salah Asuhan. Selain Salah Asuhan, ia juga menulis Pertemuan Jodoh (1933), Surapati (1950), dan yang terakhir adalah Robert Anak Surapati (1953).

Robert merupakan seorang anak laki-laki yang ibunya, Suzanne Moor merupakan seorang keturunan Belanda dan ayahnya merupakan seorang keturunan Jawa yang memiliki jabatan yang tinggi di Jakarta. Ayahnya sempat dimasukkan ke dalam penjara untuk dihukum mati. Sedangkan ibunya dibuang ke suatu pulau saat ia telah mengandung Robert. Setelah Robert lahir, ibu dan ayahnya segera bercerai. Hak asuh Robert jatuh di tangan Suzanne.

Setelah perceraian itu terjadi, Suzanne membawa Robert untuk kembali ke Belanda, dengan menaiki kapal layar Dolfijn. Disana ia bertemu dengan sepasang suami istri. 

Pasangan tersebut merasa iba saat melihat Suzanne dan Robert karena Suzanne telah jatuh sakit sebelum menaiki kapal layar Dolfijn. 

Sayangnya, sudah menjadi takdir Suzanne karena paginya ia telah meninggal dan dikuburkan di laut. Tak tega melihat Suzanne dan Robert, sang suami berjanji bahwa ia akan menjaga anak tersebut agar tidak terlantar.

Di masa mudanya, ia diminta oleh ayah angkatnya, Van Reijn untuk pergi ke 'Sukamanah'. Tak pernah terbayang oleh Robert bahwa hari tersebut merupakan hari terakhir ia bertemu ayahnya.

Beberapa hari setelah Robert pergi ke 'Sukamanah', ia mendapatkan kabar dari anak buah ayahnya bahwa Van Reijn telah meninggal dunia. 

Ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Indonesia setelah memiliki konflik dengan Pamannya yang berusaha untuk menguasai harta benda Van Reijn.

Disana ia menjadi prajurit dan menggunakan nama panggilan baru, yaitu Walter. Sayangnya ia ditangkap karena dicurigai sebagai mata-mata di saat Digna, yang saat ini telah menikah, menyadari bahwa Walter adalah Robert, mantan tunangannya. Saat itu ia diminta untuk memata-matai Surapati, yang merupakan ayah kandungnya sendiri. Ia merasa bangga karena beranggapan bahwa ini merupakan kesempatannya untuk mendapatkan kehormatan. Tetapi Surapati justru meminta Robert untuk menjadi penerusnya sehingga membuat Robert bimbang.

Robert bimbang karena ia merupakan anak kandung dari Surapati tetapi ia juga tidak ingin mengkhianati bangsanya, Belanda. Sampai Surapati meninggal dunia pun ia tetap menolak tawaran untuk menjadi penerus ayahnya. Hingga akhirnya ia memilih untuk ikut berperang karena ia masih mencari kehormatannya. 

Yang tentu saja pilihan ini membuat Digna sedih karena takut kehilangan Robert. Sampai akhirnya muncul berita  bahwa Robert meninggal di medan perang tetapi ia berhasil mendapatkannya kembali karena banyak orang yang mengakui ia sebagai pahlawan.

Menurut saya, novel ini memiliki konsep yang sangat menarik. Abdoel Moeis berhasil menggabungkan unsur budaya, sosial, dan juga nasionalisme antara Belanda dan Indonesia dengan baik. 

Adanya perbedaan budaya antara Indonesia dan Belanda membuat pembaca menjadi lebih tertarik dalam membaca. Tetapi penggunaan diksi yang masih kurang bisa dimengerti membuat saya terkadang bingung dan membutuhkan waktu lebih untuk memahami isi dari cerita tersebut. Selain itu, perpindahan antar sub bab juga terkadang sulit dipahami alurnya.

Saya merekomendasikan novel ini kepada mereka yang tertarik dengan buku yang mengandung nilai sosial budaya di zaman Indonesia dikuasai oleh VOC. Mereka yang sudah terbiasa dalam membaca buku yang memiliki diksi lama juga cocok dengan buku ini. Karena mereka sudah bisa memahami buku ini dengan baik. Selain itu, bagi mereka yang ingin menambah ilmu mengenai sosial budaya di zaman penjajahan dengan cara yang menyenangkan juga bisa membaca buku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun