Mohon tunggu...
Kayla Diniyyatul Aghnia
Kayla Diniyyatul Aghnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswi teknologi pangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenali Proses dari Pati hingga Menjadi Kripik Kaca Yuk!

22 Oktober 2024   15:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kripik kaca merupakan makanan yang disenangi oleh semua kalangan umur, tetapi tahukah kamu kripik kaca terbuat dari apa dan bagaimana prosesnya? Mari kita cari tahu!

Kripik kaca merupakan cemilan yang berasal dari singkong dan memiliki rupa seperti kaca karena dari bentuknya yang bening. Kripik kaca memiliki tekstur yang renyah dan tipis, kripik kaca juga dijual dalam berbagai rasa, oleh karena itu kripik kaca disenangi oleh semua kalangan. 

Kripik kaca sempat viral karena seorang influencer bernama Mursid dengan slogannya yang berbunyi "Kripik kaca terlupakan well".

Singkong merupakan komoditas lokal hasil pertanian pangan terbesar kedua setelah padi. Singkong termasuk makanan pokok sebagian besar orang indonesia.

 Keberlimpahan singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan baju olahan pangan, salah satunya tepung tapioka yang nantinya merupakan bahan baku utama dari pembuatan kripik kaca dan dapat meningkatkan nilai jual pada singkong loh! Singkong juga memiliki zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak dan serat. 

Singkong memiliki beberapa manfaat untuk tubuh, contohnya menambah asupan energi, sumber serat dan karbohidrat kompleks, dan dipercaya dapat meningkatkan kesehatan usus karena mengandung pati resisten yang memberi asupan bakteri baik bagi saluran pencernaan. Namun terlalu banyak mengonsumsi singkong juga tidak baik ya guys!

Dalam proses pembuatan kripik kaca, singkong terlebih dahulu diolah menjadi tepung tapioka. Pati tapioka memiliki kadar amilosa sebesar 17% dan kadar amilopektin sebesar 83% yang membuatnya bersifat tidak mudah menggumpal, tidak mudah pecah, memiliki daya lekat yang tinggi, mudah mengembang dalam air panas. 

Proses pelarutan tepung tapioka dengan air yang dipanaskan pada pembuatan kripik kaca merupakan proses gelatinisasi. 

Gelatinisasi adalah suatu proses pembentukan gel yang diawali dengan pembengkakan granula pati akibat penyerapan air selama pemanasan. Air akan berpenetrasi masuk ke dalam granula pati secara perlahan dan terjadi reaksi bolak-balik (reversible). 

Granula akan pecah dan amilosa berstruktur pendek dan bersifat larut dalam air akan keluar dari granula, sehingga struktur granula semakin terbuka yang menyebabkan semakin banyak air masuk ke dalam granula. Molekul air dalam granula kemudian akan membentuk ikatan hidrogen dengan gugus hidroksil amilopketin dan sebagian amilosa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun