Dari semua orang yang kita tahu atau kenal, pasti ada saja orang yang menemani atau yang sering membimbing kita. Apalagi disaat kita kesusahan, mereka pasti akan menolong kita keluar dari masa sulit.
  Dalam hidupku, ada satu sosok yang saya pandang sebagai sosok pendidik paling utama. Sosok yang saya bicarakan adalah papa saya. Walaupun tentunya banyak yang membantu saya jika saya merasa sedang kesulitan. Tetapi, papa saya paling sering membantu saya karena kita tinggal di rumah yang sama.
Dari semua orang yang kita tahu atau kenal, pasti ada saja orang yang menemani atau yang sering membimbing kita. Apalagi disaat kita kesusahan, mereka pasti akan menolong kita keluar dari masa sulit.
Dalam hidupku, ada satu sosok yang saya pandang sebagai sosok pendidik paling utama. Sosok yang saya bicarakan adalah papa saya. Walaupun tentunya banyak yang membantu saya jika saya merasa sedang kesulitan. Tetapi, papa saya paling sering membantu saya karena kita tinggal di rumah yang sama.
Sejak saya kecil, saya selalu kesulitan dalam pelajaran matematika atau hitung hitungan. Tidak seperti kakak saya, Ia pandai melakukan perhitungan dan karena keterampilan itu, Ia memilih IPA sebagai jurusan sekolahnya. Maka karena itu, saya sekarang berada di jurusan IPS.
Saya memilih jurusan IPS karena saya ingin menghindari adanya pelajaran yang ada unsur unsur berhitung. Tetapi ternyata di IPS ada pelajaran matematika walaupun hanya satu saja.
Dari dulu, sejak kelas 6 saya sudah mengikuti les matematika untuk membantu saya melewati ujian nasional atau UN di bagian matematika. Saya melanjutkan untuk mengikuti les ini sampai awal kelas 10, lalu saya berhenti.
Walaupun les ini bisa membantu saya untuk mengerjakan tugas matematika atau tugas perhitungan lainnya, tetapi mama saya memperhatikan bahwa saya tidak terlalu berkembang selama bertahun tahun mengikuti les. Nilai saya tidak pernah mencapai tingkat maksimum
Oleh karena itu, saya dan mama saya memutuskan untuk memberhentikan mengikuti lesnya. Kami juga berhenti agar bisa mengurangi biaya pengeluaran.
Jadi, karena saya tidak ada les dan guru yang mengajar, papa saya yang akhirnya mengajari saya pelajaran matematika. Sejak diajari oleh papa saya, saya bisa lebih mengerti pelajarannya karena Ia menyesuaikan cara mengajarnya dengan kemampuan saya untuk mengerti.
Ia mengajarinya dengan simple dan tidak sulit jadi pelajarannya lebih mudah dipahami. Dia juga seperti guru les lainnya, saya bisa minta bantuan atau bisa bertanya pertanyaan apa saya jika saya masih bingung atau kesulitan.
Contohnya di kelas 10 ini, saya sedang belajar tentang persamaan dan tidak persamaan mutlak. Di saat guru di sekolah mengajarkan dan menjelaskannya, pelajarannya tidak terlalu masuk ke otak saya dan saya tidak sepenuhnya mengerti apa yang diajarnya.
Jadi, sepulangnya di rumah, saya memberitahu papa saya tentang apa yang saya pelajari hari ini dan bahwa saya kurang mengerti dengan pelajarannya. Dia lalu akan menannyakan saya bagian mana yang saya kurang mengerti. Setelah saya jawab, dia mengambil buku matematika saya dan mulai mempelajarinya.
Setelah mempelajarinya, dia akan menjelaskan kepada saya dan memberi contoh contoh soal untuk saya kerjakan. Jika saya tidak mengerti, dia akan menjelaskan sampai saya mengerti.
Awalnya, di quiz pertama saya mendapat nilai yang sangat tidak bagus. Tetapi, setelah belajar matematika dengannya dan ikut remedial quiz, saya akhirnya bisa lulus dengan nilai yang sudah di atas rata rata.
Selain mengajarkan mata pelajaran matematika kepada saya, papa saya juga terkadang membantu saya dengan tugas lain. Di IPS ada pelajaran seperti ekonomi, ict, pkwu, dll.Â
Jadi, di beberapa pelajaran yang baru saya sebutkan, papa saya membantu sedikit untuk mengerjakan tugas atau projek dari pelajaran tersebut.
Kesimpulannya, berkat papa saya sebagai sosok pendidik bagi saya adalah bahwa saya bisa berkembang. Nilai saya sudah bisa cukup meningkat atau hanya sekedar lulus saja untuk sekarang ini. Tapi nanti bisa saja nilai saya bisa meningkat dan nilai saya bisa bertambah bagus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H