Mohon tunggu...
Kayla Manda Maharani
Kayla Manda Maharani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Here

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Fantasteen: Charlie, Can We Play?

6 Juni 2023   15:44 Diperbarui: 6 Juni 2023   16:25 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

IDENTITAS BUKU

Judul                       : Charlie, Can We Play?

Penulis                   : Fransisca Intan

Penerbit                 : DAR! Mizan

Tahun Terbit        : 2018

Jumlah Halaman : 187 halaman

BLURB

"Saat itu seharusnya kita mematahkan pensil dan membakar kertasnya untuk mengakhiri permainannya, bukan malah membuangnya ke tempat sampah."

Kesalahan Vernon, Joshua, dan Sofia sejak pertama kali memilih memainkan game Charlie Charlie Challenge memberi dampak besar. Mereka kehilangan masa liburan yang indah karena dipenuhi teror dari Charlie, si hantu anak kecil yang mereka panggil bermain. Mereka tidak pernah menyangka bahwa Charlie begitu mengerikan. Anak kecil itu memiliki wajah pucat, kulit berwarna abu-abu dan hampir seluruh kulitnya mengelupas. Charlie selalu datang dan melukai mereka. Tidak ada yang bisa memastikan bagaimana cara mereka selamat dari teror Charlie. Ataukah memang seharusnya pensil dalam permainan itu dipatahkan?

 

SINOPSIS

Tokoh utama kita disini namanya Sofia Lee. Saat liburan musim panas, Sofia dititipkan orang tuanya untuk berlibur di rumah pamannya, George, di Thunder Bay. Dua sepupu laki-lakinya, Joshua dan Vernon, juga ikut liburan disana. Joshua yang kalem dan ga suka banget sama hal supranatural berkebalikan dengan Vernon yang kekanakan dan suka hal-hal berbau supranatural.

Hari-hari liburan musim panas mereka yang tadinya menyenangkan, berubah ketika Joshua mengaku bahwa dia sebenernya punya semacam kemampuan supranatural. Untuk membuktikan hal tersebut, Vernon -yang notabenenya suka hal-hal supranatural-  mencetuskan sebuah ide untuk melakukan sebuah permainan pemanggil arwah. Permainan yang disebut Charlie Charlie Challenge. Itu loh, permainan yang memakai dua buah pensil, selembar kertas, terus dikasih tulisan yes/no. Jadi nanti pemain bakal ngasih pertanyaan ke arwah yang dipanggil, terus arwah tersebut bakal ngegerakin pensilnya ke arah yes ataupun no.

Yang ga mereka bertiga ketahui adalah permainan ini akan membawa mereka pada teror yang sangat mengerikan. Permainan yang awalnya berjalan lancar, karena satu kesalahan, membuat arwah anak kecil yang mereka panggil, Charlie, tidak mau menghentikan permainan mereka. Sejak saat itu, hari-hari Sofia, Vernon, dan Joshua dipenuhi oleh berbagai teror dari Charlie yang bahkan membahayakan nyawa mereka !!!

"Can we play? You've called me and you must play with me..."

 

KESAN PESAN

Buku Charlie, Can We Play? Ini merupakan salah satu bagian dari seri buku Fantasteen terbitan DAR! Mizan. Dimana seri Fantasteen ini memang kebanyakan bukunya bertema horor. Aku tertarik baca buku ini sih karena blurb bukunya dan karena penulisnya Kak Fransisca Intan (fyi, dia ini salah satu penulis Fantasteen favoritku). Tapi belum ada niat beli sih waktu itu. Eh kebetulan malah dikadoin sama temenku wkwkwk.

Cover bukunya pun baguuus. Sangat menggambarkan ceritanya dengan gambar seorang gadis yang memegang alat-alat permainan Charlie Charlie Challenge. Untuk kertas covernya sendiri tipe matte.  Paduan warnanya pun cakep. Dominasi coklat dan ada hijau toskanya.

Yang bikin unik adalah nama-nama tokoh di cerita ini memakai nama-nama member boy group Seventeen, kayak Joshua Hong, Vernon Chwe, dan Sofia (di real life Sofia ini adiknya Vernon loh). Rasanya kayak lagi baca fanfic. Untuk jalan ceritanya sendiri, menurutku enak buat diikutin. Pilihan kata dari si penulis membuat gambaran suasana mencekamnya sangat hidup, jadi seakan-akan kita ikut merasakan apa yang sedang terjadi di scene-scene ceritanya. Walaupun bentuknya buku, tapi elemen jumpscare nya tuh kerasa banget. Apalagi kalo si Charlie udah muncul sambil ngomong, "Can you play with me?" sambil bawa-bawa senjata andalannya, dua buah pensil yang super tajem.

Tapi jujur ga nyangka kalo teror nya Charlie bakal sebrutal itu wkwkkw. Kukira awalnya cuman sebatas jumpscare-jumpscare aja. Tapi itu sih yang nambah bikin deg-degan buat liat gimana nasib tiga tokoh kita ini selanjutnya. Di beberapa part, dialog antar tokohnya tuh baku banget, jadi ala-ala baca buku terjemahan kayak Goosebumps. Tapi yang bikin aku salut, walaupun mengambil setting teror nya cuman di sekitar rumah, setiap part teror nya tetep bikin merinding. Semenjak baca buku ini, ga bakalan mau lagi deh main permainan semacam Charlie Charlie Challenge gini. Siapin aja hati kalian buat ngeliat tokoh kesayangan kalian diteror habis-habisan sama Charlie.

KESIMPULAN

Overall, buku ini recommend sih buat kamu baca. Apalagi buat kalian yang suka baca horor tapi ga pengen yang bertele-tele dan tetep bikin merinding, buku ini cocok banget. Nilai tambah lainnya adalah di buku ini diselipin ilustrasi scene ceritanya yang bikin kita bisa memvisualisasikan suasana dalam cerita. Ilustrasi sosok Charlie nya juga ada wkwkwk. Charlie, we can play? Jadi salah satu buku Fantasteen yang paling aku rekomendasikan buat kalian baca. Untuk ratingnya, dari aku 8,5/10 yaa.

Sekian review buku kali ini, terima kasih buat yang udah baca. See you di review selanjutnya, yaa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun