Apa kabar bulan Mei
Mendungmu subjektif untuk diri ini
Dan hujan terlanjur jatuh ke pipi
Yang hanya diusap diri sendiri
Hingga pada suatu hari
Ku lihat bulan yang seterang mentari
Waduh ini contoh nyata bidadari
Yang ubah malamku jadi pagi
Hati telah kuberi secara aklamasi
Meski dia promosi cerita ironi
Ingin kubuat dia mengerti
Bahwa masa lalunya bukan lagi tragedi
Berharap ini akan seperti novel fiksi
Yang akhirnya jadi sepasang mempelai
Tapi dirinya yang penuh luka hati
Perlahan mulai menarik diri
K.A. Wedananta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!