Mohon tunggu...
Kauleh Torul
Kauleh Torul Mohon Tunggu... -

Torul bernama asli Ir. M. Matorurrozaq M.MT, dilahirkan di Jrengik Kabupaten Sampang, putra sulung almarhum H. Moh. Ismail Muzakki mantan anggota DPR RI dari fraksi PPP. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga berpendidikan. Ia adalah alumnus pesantren dan tercatat sebagai konsultan teknik sukses. Ia mempunyai modal dengan segenap pengalamannya sebagai pengusaha dan konsultan profesional yang mengerti betul tentang teknis, sistem manajemen keuangan dan budaya birokrasi yang ada. Torul adalah salah satu kandidat bakal calon Bupati Sampang pada Pilbup Sampang 2018. Prinsipnya kepemimpinannya sederhana, jika kepala tegak dan tegas, maka bawahan akan mengikuti gerakan kepala, yakni tegak dan tegas pula serta berprilaku baik dan bersih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tradisi Toron: Belajar Rendah Hati Tanpa Rendah Diri

19 Juni 2017   19:18 Diperbarui: 27 Juni 2017   08:44 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu gerbang tol Suramadu seringkali menjadi pusat kemacetan saat warga Madura “toron” ke daerah mereka (Antara)

Momen yang bisa dikatakan sebagai momen puncak dari Idul Fitri umumnya terjadi pada bulan Syawal hari ketujuh. Kerap disebut tellasan topa’ atau lebaran ketupat. Momen ini lebih sering dianggap sebagai acara pamungkas, sebagai penutup ritual saling memaafkan pada perayaan Idul Fitri. Momen ini pula yang membuat para perantau Madura untuk ‘toron’ justru setelah shalat Idul Fitri di tanah rantau.

Meski demikian, kiranya semangat ‘toron’ bisa menjadi bekal kita untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Yakni semangat untuk mengalahkan diri, mengendapkan ego, utamanya ketika kita mengulurkan tangan untuk meminta sekaligus memberi maaf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun