Mohon tunggu...
Dzulhizam
Dzulhizam Mohon Tunggu... -

Tersesat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajak Tembak I

26 Oktober 2015   07:27 Diperbarui: 26 Oktober 2015   07:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

B:       

Melandai hujan diseka bunga.
lima butir putik menyembur berspora.
sedang menunggu bukan terlaksana, di sekian jejak sayap gagak mencakar purnama. 
berkilah pastur pd riwayat genang kenangan.

A:       

Bakteri menunggu di purnama.
Saling gegap sumringah, menyapa.
Frekuensi menjalar tanpa logika. Kita disini.
Mereka di mana mana.
Dengar mereka mengetuk pintu.
Pelan kali, berkali bribu.
Sela sadar dan fana.
Takdirmu, kau yang kuasa.

B:       

Cukuplah partitur menjelma angkasa, galaxi atau aurora.
tasbihlah yg akan memecahnya menjadi pecahan-pecahan cahaya
kian fajar di tiap sukmamu.
dan pagi hanya embun yg kau tahu.

 

Kemungkinan bisa lanjut, disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun