Mohon tunggu...
Dzulhizam
Dzulhizam Mohon Tunggu... -

Tersesat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suatu Hari di Jakarta

14 Oktober 2015   08:22 Diperbarui: 14 Oktober 2015   08:22 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Hari kita

Lalu, Kita saling berintim pandang

Di sela bulir debu sepanjang kemarau hari.

Kemudian, Kita saling jumpa bercengkerama

Di genang cerita padang dingin

Bulan hujan sunyi.

Kini, Biar kita persilahkan rindu

Mengikuti keinginannya

Memandu urat emosi. –Jakarta, 160614

Jakarta, Di Tugu Monas

Lihatlah Tugu Monas

Itu artinya kita berada di kiblat Negara

Lain kepalang panas terik kita telan saja.

Sewalah sepeda untuk beberapa jam!

Kita akan ikuti gerak angin memutar

Seperti roda dan rotasi tawaf melaju sejajar.

Sesekali kita menepi

Mengukur bayang tinggi tugu

Juga, sesekali kita berimajinasi

Menjala topi emasnya tanpa ragu. Jakarta, 160614

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun