Mohon tunggu...
Keluarga Bunga Gunung
Keluarga Bunga Gunung Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Dua Pecinta

Pasangan suami-istri yang tertarik menulis soal parenting, nyastra, dan sebagainya, sebagainya, sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cerita Ibu: Pengalaman Melahirkan dengan BPJS Kesehatan

5 Agustus 2022   17:54 Diperbarui: 5 Agustus 2022   18:06 12457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Februari 2022 kemarin, saya melahirkan anak pertama saya secara caesar dengan di-cover BPJS Kesehatan. Stelah sharing-sharing sama temen-temen, ternyata banyak juga yang masih bingung kalau mau melahirkan dengan BPJS Kesehatan. 

Banyak banget yang masih menganggap bahwa operasi caesar mahal banget. Belum lagi biaya kamar, dll. Oleh karena itu, saya mau cerita sedikit soal pengalaman saya melahirkan dengan BPJS Kesehatan di rumah sakit.

Awalnya, BPJS Kesehatan saya faskes 1-nya di suatu klinik di Jakarta Timur. Lalu saya pindah ke puskesmas di Kab. Bogor karena saya pindah rumah. Senangnya, biaya kontrol bidan gratis. Kalau USG bayar 50.000 dan hanya tersedia di hari tertentu.

FYI, puskemas hanya bisa memberikan 3 kali jatah rujukan untuk kontrol ke rumah sakit. Dan kalau Ibu mau lahiran normal dengan menggunakan BPJS Kesehatan, ya mesti di puskesmas. Kecuali kalau Ibu ada keluhan, bidan di puskesmas akan langsung kasih rujukan. Nanti di RS kan diliat, apa oke untuk lahiran di puskesmas, atau bagaimana.

Lalu suatu hari, saya dengar kalau mata dengan minus tinggi, riskan untuk lahiran normal. Akhirnya, saya bilang ke bidan soal kondisi mata saya. Kiri -4.5, kanan -5. Bidan bilang gak berani kalau lahiran normal. Saat itu juga saya langsung dikasih surat rujukan. Jujur agak bingung, padahal kacamata saya gede dan tebel banget. Hihihi. Mungkin kalo waktu itu saya gak dapet cerita dari temen saya, bablas aja lahiran normal.

Setelah itu, saya ke rumah sakit. Di rumah sakit, pada kunjungan pertama, dokter kandungan kasih lagi surat rujukan ke dokter mata dan surat rujukan untuk datang kembali bulan depannya. Walaupun menurut dokter mata 'retina saya cukup kuat untuk mengejan saat lahiran normal', dokter kandungan saya tetap merekomendasikan operasi caesar karena saya juga punya ambeyen yang cukup parah.

Untuk biaya dokter mata dan kontrol dokter kandungan selanjutnya sudah di-cover BPJS karena sudah pernah dirujuk oleh faskes tingkat 1. Dan jangan lupa juga bahwa surat rujukan dari faskes 1 itu berlaku untuk 3 bulan, ya. Setelah lewat 3 bulan, kita kudu balik ke faskes tingkat 1 untuk minta surat rujukan lagi.

Akhirnya, saya pun melahirkan secara operasi dengan dicover BPJS karena ambeyen. Jangan ketawa!

QnA

Jadi, kalau punya BPJS Kesehatan, gak bisa lahiran normal di RS?

* Bisa. Tergantung faskes 1 nya gimana, ada fasilitas melahirkan atau tidak.

* Bisa. Ada temen saya, karna sudah keluar flek dan darah, masuk IGD. Lalu melahirkan secara normal dengan dicover BPJS.

Kalo punya ambeyen, gak bisa lahiran normal?

* Bisa. Ada temen saya, punya ambeyen, tetep lahiran normal.

* Ada juga temen yang lain, ambeyennya disuntik dulu, lalu lahiran normal.

Saya mau ubah faskes tingkat 1, saya mesti ke mana?

Ke play store atau app store aja. Unduh aplikasi Mobile JKN. Ubah di situ. Nanti di sistemnya akan berubah otomatis. Sistem tetep ngebaca kok, walaupun kartu BPJS kita gak diganti.

Setelah ganti alamat di aplikasi Mobile JKN kok ga bisa langsung digunakan?

Sepengalaman saya, data BPJS berubah tiap tanggal 1.

* Kalo kita ubah di tanggal 25 april, berubahnya dan baru bisa dipakai di tanggal 1 Mei.

* Kalau kita ubah di tanggal 1 Mei, berubahnya dan baru bisa dipakai tanggal 1 Juni.

Kemarin saya baru ganti, bisa langsung diganti lagi?

Gak bisa. Mesti nunggu 3 bulan.

* Misal, ganti data di tanggal 1 Mei. Baru aktif di tanggal 1 Juni. Nah, bisa diganti lagi itu tanggal 1 September, atau 1 Oktober, deng, lupa. Kalo di aplikasi, langsung ada pemberitahuannya kok di bulan kapan baru bisa ubah data lagi.

Itulah pengalaman melahirkan saya dengan BPJS. Menarik, bukan?

Salam,

Katya Sekar

--------------

Disclaimer:

Informasi yang saya tulis di sini adalah hasil pengalaman pribadi dan sharing dengan teman-teman di tahun 2021. 

Kalau ada perubahan kebijakan atau informasi yang berbeda dengan tulisan ini, hal itu di luar tanggung jawab saya. Terkait mata minus dan ambeyen, silakan konsultasikan pada dokter atau bidan Anda. Dan terkait BPJS, silakan hubungi langsung BPJS-nya agar tidak miskomunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun