Mohon tunggu...
Keluarga Bunga Gunung
Keluarga Bunga Gunung Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Dua Pecinta

Pasangan suami-istri yang tertarik menulis soal parenting, nyastra, dan sebagainya, sebagainya, sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cerita Ibu: Bagaimana Proses Pemulihan Pasca Operasi Caesar?

9 Juni 2022   09:04 Diperbarui: 9 Juni 2022   09:15 2244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Operasi caesar (sesar) atau istilah medisnya sectio caesarea (SC) adalah salah satu tindakan persalinan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan abdomen dan uterus. Bahasa lebih awamnya, operasi caesar adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui celah sayatan pada perut serta rahim ibu, biasanya dibuat melintang persis di bawah garis pinggang. 

Katanya, sakitnya operasi caesar sama sakitnya dengan melahirkan normal. Bedanya, melahirkan normal sakitnya, ya, ketika melahirkan. Sedangkan operasi sesar sakitnya, ya, ketika pemulihannya. 

Emangnya sesakit apa, sih? Terus gimana proses pemulihan pasca operasi caesar?

Begini pengalaman pribadi saya melewati proses pemulihan sehabis melahirkan. 

Sesaat Setelah Operasi

Selesai melahirkan, sekitar pukul 17.30, saya dikirim ke ruang observasi. Tubuh bagian bawah saya masih terasa kebas akibat obat bius yang disuntikkan sebelum operasi. Sedang tubuh bagian atas menggigil kedinginan. Saking kedinginannya, saya sampai minta  AC di ruangan dimatikan. 

Selain merasa kedinginan yang luar biasa, saya juga merasa kehausan dan kelaparan. Saat itu saya membayangkan enaknya makan malam dengan nasi padang. 

Setelah rasa kebas di kaki saya mulai hilang, saya segera latihan menggerakkan kedua kaki. Pertama dari jari-jemari, hingga ke paha. Selain memang disarankan untuk segera menggerakan badan supaya otot gak keburu kaku, saya juga merasa pegal kalau tidak digerakkan. 

8 Jam Pertama

Setelah lancar menggerakkan dan menekuk kedua kaki, saya belajar memiringkan badan ke kiri dan kanan. Sulit sekali karena selain sakit, pergerakan terhambat dengan adanya kateter urin dan infus di tangan kiri.  

Selain itu, walaupun lapar luar biasa, memang harus ditahan karena untuk minum saja rasanya mual sekali.  Sudahlah sirna sudah nasi padang yang terbayang di ruang observasi barusan. Lagian ternyata saya belum boleh makan pedas dalam beberapa hari ke depan. Akhirnya, sambil nunggu sarapan esok hari, saya cuma ngemil wafer segigit-dua gigit. Sesusah itu makan sambil tiduran. 

Hari Ke-2

Keesokan harinya, kateter urin saya dilepas. Setelah itu saya segera belajar duduk.  Banyak sekali percobaan dari menekuk kaki lebih dulu, sampai memiringkan badan lebih dulu. Saya lebih suka memiringkan badan lebih dulu karena tidak terlalu banyak menggunakan otot perut.  

Selanjutnya, masih di hari yang sama, saya belajar berdiri.  Ketika sudah berhasil menapakkan kaki di lantai, ya ga langsung berdiri tegak, dong, saudara-saudara. Bongkok-bongkok, dulu. 

Untuk langsung berjalan pun sulit karena kaki masih terasa sangat kaku. Tapi karena saya gak bisa diam, saya terus berusaha bergerak. Dari turun kasur untuk jalan bolak-balik di kamar, atau untuk makan, atau untuk ke kamar mandi. Ada masanya mudah sekali naik turun kasur-berdiri-berjalan. Ada juga kalanya badan terasa kaku lagi.  

Hari Ke-3

Di hari ke-3, walaupun masih sambil bongkok sesekali, saya sudah bisa jalan dengan lancar. Otot perut dan kaki rasanya sudah mulai terkoordinasi dengan baik. Saya bisa bantu suami membereskan tas untuk dibawa pulang. Dan ada momen saya iseng dorong-dorong kursi roda yang harusnya saya naiki. He he he.

Hari Ke-4 s.d. Ke-9

Selanjutnya di hari ke-4 sampai ke-9, saya sudah bisa jalan tegak, tapi memang rasanya masih cekit-cekit di jahitan bekas operasinya.

Tapi tidak hanya itu saja, 

Hari Ke-4,5,6

Di hari ke-4, 5, 6, kepala rasanya pening terus. Akhirnya, saya minum tablet penambah darah sisa hamil kemarin, karena saya pikir, tubuh saya kehabisan darah akibat nifas. Dan ternyata itu sangat membantu untuk saya.

Hari Ke-10

Di hari ke-10, cara berjalan saya sudah lancar sekali. Luka operasi kadang ngilu sesekali, tapi itu pun rasanya tidak begitu mengganggu.

Hari Ke-12

Di hari ke-12, saya sudah mampu menyetir mobil sendiri ke rumah sakit untuk lepas perban. Rasanya kayak ga pernah terjadi apa-apa alias ga ada rasanya (tapi ternyata, setelah saya baca-baca, mestinya konsultasi dulu ke dokter, boleh nyetir apa engga). Hehehe. Alhamdulillah di jalan gak ada tiba-tiba kambuh atau gimana-gimana.

Bulan Ke-2

Dan akhirnya, 2 bulan sudah berlalu sejak saya melahirkan, di sekitar jahitan operasi sesekali nyut-nyutan sedikit, tapi rasanya bener-bener samar. Sisanya tinggal perut yang belum kembali kencang dan goresan-goresan stretch mark yang mulai memutih. 

Tips

Beberapa waktu sebelum melahirkan, teman saya cerita soal kapsul ikan gabus yang berguna untuk penyembuhan luka operasi. Alih-alih konsumsi kapsulnya, suami saya malah belikan ikan gabus yang masih hidup 5 ekor. Sayang, satunya loncat dan hilang di halaman belakang. Selanjutnya, saya rajin makan telur rebus di pagi hari. Selain untuk penyembuhan luka, bagus juga untuk mengentalkan ASI, ya, Bu.

Tambahan

  • Di area perut bagian bawah saya ngilu ketika batuk dan tertawa, saya lupa sembuhnya di hari ke berapa
  • Saya sudah bisa buang angin sejak beberapa jam setelah melahirkan
  • Saya BAB setelah beberapa hari melahirkan. Saya pikir akan sakit, ternyata tidak. 

---

Gimana? Ibu punya pengalaman seru seputar operasi caesar? Atau ada tips and trick agar lebih cepat pulih? 

Salam, 

Katya Sekar. 

Bahan bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun