Mohon tunggu...
Katsir Widodo
Katsir Widodo Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru yang (masih) mempunyai Idealisme

Seorang Guru yang (masih) mempunyai Idealisme

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Positif LIPSTIK AB

17 September 2022   23:38 Diperbarui: 18 September 2022   06:29 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar Belakang

Budaya positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada siswa agar siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kritis, dan penuh hormat. Filosofi Pendidikan menurut KHD, guru semestinya menjadi penuntun siswa menuju kebahagiaan dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zamannya. Maka, budaya positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik/akhlakul karimah yang kelak akan bermanfaat bagi hidup dan kehidupannya masa yang akan datang secara individu, keluarga, masyarakat, dan bangsa ini.

Budaya Positif LIPSTIK AB sangat penting dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, aman, nyaman yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif. Peran seorang pemimpin pada sebuah institusi sekolah dalam menggerakkan dan memotivasi warga sekolah agar memiliki, meyakini, dan menerapkan visi atau nilai-nilai kebajikan yang disepakati, sehingga tercipta budaya positif yang berpihak pada murid dapat tercipta.

 Tujuan

Menerapkan Budaya Positif LIPSTIK AB di kelas dan sekolah sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman serta menumbuhkan karakter baik pada siswa seperti mandiri, tanggung jawab, percaya diri, saling menghargai,dan peduli lingkungan

Tolok Ukur

  • Terbentuknya "Keyakinan Kelas" tentang Kebersihan Lingkungan yang menjadi Budaya Hidup Bersih 

  • Murid dan guru konsisten dalam menjalankan LIPSTIK AB 

  • Terciptanya lingkungan yang Nyaman bagi Kegiatan Belajar Mengajar 

  • Adanya karakter baik dalam diri siswa seperti kemandirian, tanggung jawab, percaya diri dan saling menghargai 

  • Dokumentasi seluruh proses kegiatan Budaya Positif LIPSTIK AB

Lini Masa Aksi dan Deskripsi Kegiatan Aksi

  • Melakukan Perencanaan Sosialisasi dan Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan (Kepala Skolah, Komite Sekolah, WKS Sarpras, WKS Kurikulum, WKS Humas)

  • Melaksanakan Aksi Nyata bersama dengan seluruh pemangku kepentingan dan murid 

  • Melakukan Evaluasi dan Refleksi 

  • Membuat Laporan Kegiatan Aksi Nyata (Dokumentasi Kegiatan)  

Secara teknis Aksi Nyata hal yang saya lakukan diantaranya :

  1. Hal pertama yang saya lakukan adalah membentuk Keyakinan Kelas di kelas yang saya ampu, terutama tentang Budaya Positif LIPSTIK AB.

  2. Setelah saya membentuk keyakinan kelas saya melakukan presentasi modul 1. 4 yaitu budaya positif kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Staff, Gur BK, dan rekan sejawat lainnya dalam acara Desminasi yang dilaksanakan secara Luring.

  3. Prosedur yang saya lakukan untuk melakukan pengimbasan adalah :

  • Meminta ijin Kepala Sekolah untuk melakukan Deseminasi tentang Membangun Budaya Positif di Sekolah.

  • Membuat Undangan untuk rekan sejawat dengan jadwal yang sudah ditentukan

  • Kegiatan pengimbasan (Deseminasi Membangun Budaya Positif di Sekolah)

  • Materi dalam bentuk power point dan memuat inti materi yang saya presentasikan ketika pengimbasan ke rekan sejawat yaitu : (a). Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal; (b). Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi; (c).Keyakinan Kelas; (d).Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas; (e).Restitusi: 5 Posisi Kontrol; (f). Restitusi: Segitiga Restitusi; (g).Rancangan Aksi Nyata : Budaya Positif LIPSTIK AB.

Dok pribadi
Dok pribadi

Hasil dan Pembelajaran yang didapat

Acara pengimbasan dalam Desminasi Membangun Budaya Positif di Sekolah saya berjalan dengan lancar, termasuk saya sampaikan Segitiga Restitusi yang sudah saya praktikan di kelas yang saya ampu. Terjadi diskusi interaktif dari peserta berupa umpan balik atau tanggapan rekan sejawat setelah mendengarkan presentasi saya yaitu :

  1. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru BK dan Wali Kelas serta rekan sejawat termotivasi untuk membentuk keyakinan kelas dengan mendapat pengetahuan baru dan paradigma baru tentang Budaya Positif.

  2. Seluruh peserta melakukan intropeksi diri terkait dari 5 posisi kontrol, mereka sadar apa yang telah mereka lakukan selama ini selaku pendidik belum mencapai posisi control manajer. Dan akan mencoba Segitiga Restitusi terhadap murid yang bermasalah di kelas dan Sekolah.

  3. Berusaha memahami kebutuhan dasar murid untuk menuntuk murid yang mencerminkan  dimensi Profil Pelajar Pancasila

  4. Dengan pemahaman modul 1.4  semoga saya dan rekan sejawat  dapat melakukan restitusi dengan baik dan meningkatkan peran kontrol, bukan hanya sebagai penghukum, pembuat orang merasa bersalah, teman, pemantau namun bisa memposisikan diri sebagai manager.

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Dok pribadi
Dok pribadi

Tindak lanjut dari kegiatan Deseminasi Membangun Budaya Positif di Sekolah, ditindaklanjuti oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dengan Tim STP2K, Guru Bimbingan dan Konseling, Wali Kelas dan rekan sejawat, dimulai dengan acara Jum'at Berkah, sudah dilakukan Aksi Nyata Budaya Positif LIPSTIK AB di Kelas dan Lingkungan Sekolah. (#)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun