Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kita ketika mendengar kata sejarah? Mungkin ada yang mengatakan kalau sejarah itu tidak penting dan membosankan. Tetapi ada juga orang-orang yang sangat mencintai sejarah dan menganggap sejarah sebagai sesuatu yang sangat menarik untuk dipelajari.Â
Sebenarnya, ketika kita mengatakan sejarah tidak penting, itu adalah sebuah pemikiran yang salah. Sejarah adalah sebuah peristiwa yang telah terjadi di masa lalu, dan sangat penting untuk kita ketahui karena dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua di masa depan.
Namun, meski telah mengetahui pentingnya belajar sejarah, sayangnya masih banyak orang yang tidak tertarik untuk belajar sejarah. Tidak usah jauh-jauh, di Indonesia, negara kita sendiri, mungkin lebih banyak orang yang malas belajar sejarah dibandingkan dengan orang yang cinta sejarah.Â
Jika budaya seperti ini tetap dipertahankan, mungkin beberapa generasi ke depan sejarah Indonesia akan hilang begitu saja. Jangankan generasi berikutnya, bahkan kita yang hidup di generasi sekarang belum tentu mengetahui sejarah negara kita sendiri.
Bagi sebagian orang yang menganggap pelajaran sejarah sebagai suatu hal yang sangat membosankan, mungkin belum pernah mencoba mempelajari sejarah dengan cara yang menarik. Jika sudah mencobanya, bahkan orang-orang yang tidak menyukai sejarah pun akan tertarik mempelajarinya.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi didirikan sekitar tahun 1920-an dengan arsitektur Eropa. Luas tanahnya adalah 3.914 m2 sedangkan luas bangunannya 1.138,10 m2.Â
Sebelum dijadikan museum, gedung ini sempat dihuni oleh beberapa orang yang berbeda. Tetapi pada tahun 1984, karena adanya sejarah yang disimpan oleh gedung ini yaitu gedung ini pernah menjadi tempat untuk merumuskan naskah proklamasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto menginstruksikan kepada Direktorat Permuseuman agar merealisasikan gedung bersejarah ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.Â
8 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 24 November 1992, gedung yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.1 ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0476/0/1992.
Saat pertama masuk ke Munasprok, kita harus membeli tiket terlebih dahulu. Harga tiketnya pun sangat murah, untuk orang dewasa hanya seharga Rp. 2.000,00 saja. Tentunya harga tersebut sangat murah, apalagi dengan fasilitas yang sangat baik yang disediakan oleh museum tersebut.Â