Mohon tunggu...
Katriel Liora
Katriel Liora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi!

Undergraduate at TSM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Risiko Erupsi Gunung Semeru Apakah Bisa Diminimalisir?

13 Desember 2021   18:30 Diperbarui: 13 Desember 2021   18:48 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara geografis, Indonesia berada di wilayah Ring of Fire atau disebut juga dengan cincin api pasifik dimana ini menandakan bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan dengan bencana. Semua orang tahu bahwa bencana merupakan risiko yang sulit dihindari, menurut saya pribadi yang bisa kita lakukan hanyalah menanggulangi sedikit risiko yang ada lalu berusaha untuk mengurangi dampak yang terjadi pada kejadian risiko yang telah terjadi.

Peristiwa erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 bisa menjadi salah satu kejadian yang dapat menyadarkan kembali pentingnya penanggulangan risiko tersebut. Tak dapat dipungkiri tidak ada pihak yang diuntungkan saat bencana terjadi. Lahan pertanian dan kematian berbagai jenis ternak merugikan para petani dan peternak. Kerugian yang dihasilkan pun tidak kecil, sangat berdampak bagi mata pencaharian mereka.

Erupsi Gunung Semeru yang berdampak terhadap 5.205 jiwa juga memberikan dampak yang merugikan bagi negara, oleh maka itu pemerintah juga ikut bertindak terhadap kejadian ini. Namun sangat disayangkan baik dari warga maupun pemerintah masih belum dapat mengurangi kejadian risiko ini secara maksimal.

Penyampaian informasi yang tidak menyeluruh menghasilkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, peringatan dini sudah dilakukan sebelumnya. PVMBG menjelaskan, pada 2 Desember lalu, Pengamat Gunung Api (PGA) Semeru sudah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Besuk Kobokan, Besuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Sarat untuk mengantisipasi kejadian awan panas guguran.

Namun mengapa masih ada korban? Di lain sisi Sejumlah pihak mempertanyakan mengapa tak ada peringatan dini. Lalu ditambah dengan system evakuasi bencana juga tidak berfungsi dengan baik. 

Seperti titik kumpul evakuasi di Kajar Kuning berada di depan SDN 2 Sumber Wuluh, dan di sebuah lapangan di Dusun Curah Kobokan. "Di atas tempat itu malahan awan tebal melewati," ujar seorang warga. ( https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-59552117 )

Warga sekitar pasti sudah menyadari dengan adanya risiko untuk bermukim di sekitar Gunung Semeru akan menghadapi bencana erupsi, namun tak bisa dipungkiri bahwa ini adalah merupakan bagian dari kehidupan. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan upaya untuk memperkecil risiko yang dihadapi warga. 

Untuk itu langkah yang dapat dilakukan adalah membangun sustem dan menyediakan infrastruktur pada proses evakuasi dan pengungsian yang memadai dengan melibatkan partisipasi masyarakat di sekitar Gunung Semeru.

Kerugian korban jiwa maupun kerugian ekonomi pada warga adalah berupa kerugian langsung karena lahan petani, ternak yang mati, maupun penurunan produksi. Kerugian ini mungkin bisa mencapai puluhan juta rupiah. Untuk menanggulangi kerugian ini pun diperlukan peran pemerintah dalam bentuk biaya bidup, investasi, dan operasional bagi para warga yang bertani dan berternal untuk memulihkan usaha mereka.

Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam mengevakuasi ternak dan hasil pertanian lain pun bukanlah hal yang mustahil untuk meminimalisir kerugian yang ada.

Selain itu perlu ditingkatkan kembali kewaspadaan warga terhadap aktivitas Gunung Semeru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun