Portofolio desain adalah representasi dari karya terbaik seorang desainer. Bagi desainer pemula maupun yang berpengalaman, portofolio yang solid adalah kunci untuk menarik perhatian klien atau perusahaan. Namun, membangun portofolio yang memukau tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa elemen yang harus dimasukkan agar portofolio kamu tampil profesional dan menonjol di antara yang lainnya. Berikut adalah beberapa hal yang wajib ada dalam portofolio desainmu!
Mengambil contoh dari portofolio Katon Fajar Utomo, seorang desainer grafis, fotografer, videografer, dan editor video yang berpengalaman, kita dapat melihat bagaimana elemen-elemen berikut dapat memperkuat portofolio desain Anda:
1. Proyek Terbaikmu
Pastikan portofolio kamu memamerkan karya-karya terbaik dan terbaru. Pilih proyek yang mencerminkan keahlian kamu, baik itu desain grafis, branding, UI/UX design, atau lainnya. Jangan takut untuk menampilkan proyek yang memiliki tantangan besar dan menunjukkan kemampuan kamu untuk menyelesaikan masalah desain yang kompleks.
2. Tools dan Aplikasi yang Digunakan
Menampilkan berbagai tools dan aplikasi yang kamu gunakan akan memberikan nilai tambah pada portofolio. Sebagai contoh, jika kamu bekerja di desain grafis, sebutkan aplikasi seperti CorelDRAW atau Affinity Designer. Untuk video editing, sebutkan aplikasi seperti Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro, atau DaVinci Resolve. Jika kamu memiliki keahlian dalam UI/UX design, cantumkan aplikasi seperti Figma, Sketch, atau Adobe XD. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada kemampuan teknis yang kamu kuasai.
Sumber Portofolio : Klik Disini
3. Proses Desain dengan Tools yang Digunakan
Tunjukkan proses desain kamu, termasuk tools yang kamu gunakan di setiap tahap. Misalnya, jika kamu membuat wireframe untuk aplikasi mobile, jelaskan bahwa kamu menggunakan Figma untuk desain awal, lalu beralih ke Adobe Photoshop untuk elemen grafis dan Illustrator untuk logo. Ini akan memberi perekrut pemahaman tentang cara kerja kamu dan kemampuanmu dalam menggunakan berbagai tools secara efisien.
4. Keterangan Proyek
Setiap proyek dalam portofolio harus disertai dengan penjelasan singkat mengenai konteks, tujuan proyek, tantangan yang dihadapi, serta hasil akhirnya. Ini akan memberi klien atau perekrut pemahaman lebih tentang cara kamu bekerja dan apa yang kamu capai dalam setiap proyek.
5. Testimoni atau Referensi
Jika kamu sudah bekerja dengan klien atau perusahaan, jangan ragu untuk menambahkan testimoni atau referensi dari mereka. Ulasan positif akan memperkuat kredibilitasmu dan memberi kepercayaan lebih pada calon klien atau perekrut.
6. Desain yang Responsif dan Mudah Dinavigasi
Jangan lupa untuk memastikan portofolio kamu mudah diakses dan dinavigasi, terutama jika portofolio tersebut berada di website pribadi. Gunakan desain yang responsif agar portofolio bisa diakses dengan baik melalui perangkat mobile maupun desktop.
7. Tentang Kamu
Sertakan bagian “Tentang Saya” yang singkat dan jelas. Jelaskan siapa kamu, latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja, serta apa yang memotivasi kamu untuk bekerja di bidang desain. Jangan lupa untuk menampilkan kontak agar orang yang tertarik bisa menghubungi kamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H