Inalillahi wainalilahi rojiun.
Indonesia kembal kehilangan tokoh, maestro dan legenda yang menemani masa kecil kita, Drs. Suyadi atau yang biasa kita kenal dengan Pak Raden. Beliau meninggal pada hari Jum'at, 30 Oktober 2015 pukul 22.20 WIB di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat. Dikarenakan radang paru-paru.
Pak Raden merupakan legenda, tokoh serba bisa, pencipta boneka Si Unyil yang tayang di TVRI pada era 1980-an. Pak Raden lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932, beliau merupakan lulusan seni rupa ITB 1960, kemudia melanjutkan studynya animasi di Perancis.
Beliau merupakan tipikal yang tidak pernah mengeluh dan selalu bersemangat bercerita dan berbagi pengalaman kepada orang yang ditemuinya. Beliau bahkan masih terus berkarya di usia senjanya dan sempat menjual lukisannya yang berjudul "Perang Kembang" yang dibeli oleh Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra) untuk biaya perobatannya. Tapi ternyata uang hasil pembeliannya tidak digunakan sepenuhnya untuk berobat, sebagian uangnya digunakan untuk mencetak manuskrip buku cerita bergambar yang selama ini dibuatnya.
Disalah satu wawancara dengan media Pak Raden mengungkapkan ingin membuat buku cerita wayang untuk remaja. Karena menurutnya remaja sudah makin sedikit yang mengenal warisan budayanya dan sudah sangat jarang ada buku cerita wayang untuk remaja. "Di kepala saya masih banyak ide (judul) buku dan lukisan bertema seni pertunjukan tradisional", ungkap beliau. Tapi beliau masih butuh biaya untuk membuat buku tersebut, ia berharap dia meiliki uang lebih atau ada sponsor untuk mewujudkannya. Tapi jika tidak, ia akan menjual lagi beberapa lukisannya walaupun lukisan tersebut dianggap berharga dan master piece untuk beliau.
Di salah satu media sosial, instagram, banyak para komikus yang membuat gambar Pak Raden yang bermaksud untuk berterima kasih dan mengenang Pak Raden (dengan hastag #selamatjalanpakraden #tributetopakraden).
Â
Â
Â
Terimakasih Pak Raden karena mewarnai masa kecil saya dengan karya-karya yang luar biasa, semoga tenang di sana di tempat yang sebaik-baiknya disisiNya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H