Kehidupan masyarakat globalisasi saat ini ditandai oleh semakin populernya interaksi antara budaya yang berbeda dari berbagai belahan bumi. Hal ini juga tidak lepas dari kemajuan teknologi, secara khusus ialah media komunikasi. Ini dapat menyebabkan ruang komunikasi antar budaya menjadi tidak ada batasan dan secara perlahan dapat menimbulkan problem ditengah masyarakat global karena perbedaan budaya.
Apa saja masalah dapat terjadi? Berikut poinnya.
Pertama, perbedaan budaya dianggap mengakibatkan penyimpangan dalam mencapai tujuan. Dalam hal ini tujuan yang dimaksud adalah keberhasilan dari sebuah interaksi atau komunikasi.
Kedua, adanya upaya untuk meyamakan atau menyelaraskan kebudayaan yang disebabkan budaya yang berbeda. Ini terjadi ketika pihak dengan budaya yang lebih dominan ingin menyamakan budaya minoritas dengan budaya mereka.
Hingga pada masalah yang paling ekstrem yakni ketika pihak tertentu menganggap budaya mereka lebih baik dan layak untuk menempati posisi pertama di dunia.
Untuk meminimalisir masalah diatas, maka memahami kajian kultural komunikasi dapat menjadi kunci utama penyelesaian masalah. Tetapi sebelumnya kita pahami terlebih dahulu definisi kajian kultural komunikasi itu. Diamati dari konsep teori komunikasi bahwa ada hubungan erat antara kekuasaan dan komunikasi terhadap kebudayaan. Sehingga hubungan antara komunikasi dan kebudayaan tidak dapat terpisahkan.
Menurut Astuti (2003) dalam jurnalnya mengatakan bahwa budaya terbentuk dari komunikasi antara sekelompok orang. Sehingga kedua unsur ini saling memiliki keterikatan.
Budaya adalah bagian yang kuat dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu penting bagi kita mempelajari dan memahami kajian kultural, dengan tujuan memperoleh manfaat demi kehidupan sosial yang lebih baik. Berikut ini adalah manfaat dari mempelajari kajian kultural komunikasi.
Meningkatkan kualitas hubungan sosial seseorang
Pemahaman yang baik terhadap perbedaan budaya yang dimiliki seseorang memudahkan dirinya diterima di lingkungan yang memiliki budaya berbeda. Adanya hubungan ini juga dapat menambah wawasan seseorang.
Terciptanya masyarakat yang toleransi
Keanekaragaman budaya yang dimiliki setiap masyarakat dunia tentu menimbulkan perbedaan gagasan dan norma terhadap suatu hal yang diamati. Dalam hal ini sikap tenggang rasa terhadap sesama sangat dibutuhkan, sehingga manusia menjadi bijak untuk memahami nilai kebudayaan, perilaku dan karakter orang lain.
Dengan demikian, kajian kultural komunikasi merupakan tools bagi kita untuk mengamati budaya lain dari sisi yang berbeda.
Daftar Pustaka
Astuti, S. I. (2003). "Cultural Studies" dalam Studi Komunikasi: Suatu Pengantar. Jurnal Mediator, 4(1): 55-68.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H