Mohon tunggu...
Katharina Zianet
Katharina Zianet Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

FISIP UAJY

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alasan Penting Mempelajari Komunikasi Antar Budaya

14 September 2020   00:14 Diperbarui: 25 Mei 2021   15:55 1907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi menjadi suatu hal yang tak dapat terhindarkan. Dimanapun kita berada atau kapanpun waktunya, kita tetap melakukan komunikasi. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai hajat pribadi yang harus terpenuhi. Adanya komunikasi menjadi jalan penghubung dalam mencapai hajat yang di inginkan. Namun, realitanya komunikasi yang terjadi sering mengalami hambatan. Terutama ketika para pelaku komunikasi berasal dari latarbelakang yag berbeda.

Berbicara komunikasi dan budaya ibarat air dan tumbuhan, tidak dapat dipisahkan dan saling memengaruhi. Pada dasarnya komunikasi antarbudaya bertujuan untuk menjebatani perbedaan, menunjukan identitas sosial dan mengubah persepsi individu.

Baca juga : Peran Penting Media dalam Komunikasi Antar Budaya

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan Negara multi kultur. Tercatat pada tahun 2010 sebanyak 652 bahasa daerah dan 1.331 kelompok suku ada di Indonesia (Kompas.com, 2019). Jumlah ini akan terus mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya angka imigrasi dan urbanisasi.

Salah satu teori Johari Window tentang pengungkapan diri menjelaskan, bahwa individu membuka diri tentang perasaan terhadap suatu kejadian yang beru disaksikan kepada orang lain guna memperoleh tanggapan atau sebaliknya (Siregar, 2017). Sejalan dengan pemikiran Johari tanpa adanya niat membuka diri maka dapat dipastikan komunikasi tidak dapat berjalan dengan efektif.

Seperti halnya pengalaman penulis ketika awal hidup di Yogjakarta. Perbedaan cara berbicara orang NTT dan Jawa yang cenderung halus, menyebabkan sering terjadi miskomunikasi. Aksen NTT yang cenderung mempunyai ritme cepat bertemu aksen Jawa yang pelan dan halus, membuat penulis sering tidak memperoleh tanggapan seperti yang diharapkan.

Baca juga : Alasan Penting Mempelajari Komunikasi Antar Budaya

Dalam buku Communication Between Cultures karya Semovar, menjelaskan alasan penting mempelajari komunikasi antarbudaya (Semovar, 2010).

·         Keunikan individu. Perbedaan karakter individu menghasilkan elaborasi budaya yang dapat dilakukan ketika dua budaya berbeda dihubungkan menjadi satu.

·         Adanya bahaya generalisasi. Perbedaan budaya  yang tidak hanya tampak dari tampilan luar, namun inti terdalam budaya tersebut. Sehingga tidak ada pemahaman “budaya yang salah”.

·         Kebutuhan akan objektivitas.

·         Komunikasi sebagai penawar agar dapat masuk ke budaya yang lain.

·         Sebagai kebutuhan untuk berkompromi. Hal ini berhubungan dengan aspek nilai yang diterima individu dari budaya baru.

Baca juga : 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Belajar Komunikasi Antar Budaya

Untuk itu, penting bagi kita mempelajari komunkasi antar budaya. Kita sebagai komunikan atau komunikator harus siap dengan segala perubahan yang teradi. Sehingga tidak ada lagi sekat-sekat budaya yang menghambat komunikasi. Dengan demikian, komunikasi yang terbangun menguntungkan kedua pihak (komunikator dan komunikan).

#kabuajy03

Daftar Pustaka

Kompas.com. (2019, Maret 30). CEK FAKTA: Jokowi Sebut Ada 714 Suku dan 1.001 Bahasa di Indonesia. Retrieved September 13, 2020, from Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2019/03/30/21441421/cek-fakta-jokowi-sebut-ada-714-suku-dan-1001-bahasa-di-indonesia.

Samovar, Larry A, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel. 2010. Komunikasi Lintas Budaya: Communication Between Culture. Jakarta: Salemba Humanika.

Siregar, I. L. (2017). KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA MALAYSIA DAN INDONESIA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUMATERA UTARA. AL-BALAGH, 01(02), 175-195. Retrieved September 13, 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun