Mohon tunggu...
Katerin Darmaya
Katerin Darmaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hallo, semoga artikel saya bisa bermanfaat untuk Anda. Terima Kasih !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merantaulah, Yuk!

16 Maret 2020   23:03 Diperbarui: 17 Maret 2020   00:07 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Islam, ajaran untuk merantau antara lain termaktub dalam Al-Quran Surat Al-Ankabut (29) ayat 20, ''Katakanlah, berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah MahaKuasa atas segala sesuatu.''

Rasulullah tercinta memerintahkan para orangtua untuk mengajari anak-anaknya berkuda dan berenang. Berkuda sekarang diterjemahkan sebagai keahlian menyetir kendaraan (mobil, kapal, pesawat, dsb). 

Keutamaan Orang Merantau:

  • Tangguh

Orang merantau akan menghadapi banyak tantangan dan kegetiran hidup. Karena itu, para perantau di seluruh dunia terkenal sebagai kaum yang tangguh, gigih, ulet, dan pekerja keras. Semakin ketat persaingan, akan semakin kuat daya saing. Semakin keras tantangan, kian kuatlah daya tahan.

  • Berilmu

Dengan meninggalkan ''sarang'' akan banyak ilmu, keterampilan dan pengalaman diperoleh. Berbekal ketiga hal itulah para pemimpi mendapat inspirasi untuk membangun bangsa dan memelopori aneka ragam kebajikan.

  • Lebih bijak

Tak ada yang membantah bahwa orang-orang yang sering berjalan ke luar rumah, akan banyak menghirup udara segar. Ini tentu ''kata-kata bersayap'' untuk menunjukkan bahwa perantau pasti lebih berwawasan luas sehingga dapat berpikir lebih luwes. Para perantau dipandang lebih bisa memahami perbedaan dan lebih bijak dalam menatap masalah.

  • Lebih terampil

Pola kebiasaan yang menjadi peradaban, otomatis akan terakumulasi segala kelebihan masing-masing budaya. Dengan demikian, memacu kreativitas perantau mengadopsi segala keunggulan, sehingga mereka lebih cepat menjadi manusia yang berkualitas dan terampil.

  • Mandiri

Biasanya, di tanah kelahiran yang digadang-gadang kaya dengan sumber daya alam, segala sesuatu sudah tersedia. Ketiadaan yang melayani, yang menggaransi, membuat orang terlatih untuk mandiri. Kemandirian ini, kelak menjadi modal dasar membangun kepercayaan dan harga diri.

  • Lebih nasionalis

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang hampir selalu menyertakan hati dalam setiap langkahnya, maka watak sentimental perantau adalah ''rindu kampung halaman''. Berbekal rasa rindu inilah lahir rasa cinta yang lebih dalam dan penghargaan yang tinggi terhadap ranah kelahiran, akan kehidupan, yaitu Tanah Air Pusaka.

Merantau bagi sebagian orang merupakan hal yang menantang. Karena jauh dari orangtua, menghadapi lingkungan baru, dan melakukan melakukan segalanya sendiri menjadi momen tak terlupakan.

Momen tersebut biasanya dimanfaatkan untuk pulang ke kampung halaman dan melepas kerinduan bersama keluarga. Namun, keadaan juga yang membuat para perantau tak dapat pulang karena hal tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun