Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Omong Kosong Benar Salah

21 November 2023   09:53 Diperbarui: 21 November 2023   11:25 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di  masa ini kita tak jarang tertipu oleh berita yang tersaji. Antara benar atau salah sangat tipis bedanya.

Apa yang benar bisa ditulis seakan-akan salah sehingga dianggap salah. Apa yang salah ditulis seakan-akan benar sehingga dianggap benar. 

Singkatnya yang apa yang benar bisa jadi salah, apa yang salah bisa jadi benar.

Benar atau salah tergantung kepentingan siapa yang menulis. 

Begitu halus permainan kata-katanya sehingga sulit membedakan.

Orang-orang yang kita percaya pun ternyata memiliki kepentingan sendiri. 

Tak heran di antara kita banyak yang tertipu. 

Karena orang yang kita percaya dan dukung pasti benar bisa menyebarkan berita yang menyesatkan.

Karena kebenaran yang mereka ungkap hanyalah omong kosong

Sebaliknya orang yang kita tidak percaya menyebarkan kebenaran tetap kita tidak percaya. Kita malah anggap omong kosong.

Siapa yang benar-benar bisa kita percaya?

Karena yang benar bisa dibikin salah, yang salah bisa dibikin benar. 

Seribu hal yang benar akan ditutupi oleh satu kesalahan saja. Sebaliknya seribu kesalahan akan ditutupi hanya oleh satu kebenaran. Walaupun kebenaran omong kosong belaka.

Semua terjadi hanya oleh kepandaian mengolah kata yang sengaja untuk menyesatkan kita. 

Yang miris kita begitu mudah dibutakan oleh kata-kata. Begitu mudah percaya dengan kata yang tersaji tanpa meneliti.

Di grup perpesanan begitu sering kita menemukan seseorang menyebarkan pesan tanpa memeriksa kebenarannya lagi. 

Akhirnya diteruskan sampai berkali-kali. Karena yang menyebarkan percaya beritanya benar.  Apalagi berita itu sesuai dengan kepentingan dirinya

Oleh sebab itu, di zaman ini kita benar-benar perlu belajar jadi waras dan netral tidak termakan berita yang memabukkan.

Wajib memahami benar-benar apa yang dibaca. Tidak terbawa oleh perasaan, tetapi membaca dengan kebijaksanaan. 

Lebih baik tidak menyebarkan berita sembarangan. Tidak terbuai ikut-ikutan menyebarkan kebenaran yang masih dipertanyakan hanya oleh kegenitan jari-jari tangan 

Apakah masih memiliki kesadaran ini?

cermindiri, 20 November 2023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun