Di  masa ini kita tak jarang tertipu oleh berita yang tersaji. Antara benar atau salah sangat tipis bedanya.
Apa yang benar bisa ditulis seakan-akan salah sehingga dianggap salah. Apa yang salah ditulis seakan-akan benar sehingga dianggap benar.Â
Singkatnya yang apa yang benar bisa jadi salah, apa yang salah bisa jadi benar.
Benar atau salah tergantung kepentingan siapa yang menulis.Â
Begitu halus permainan kata-katanya sehingga sulit membedakan.
Orang-orang yang kita percaya pun ternyata memiliki kepentingan sendiri.Â
Tak heran di antara kita banyak yang tertipu.Â
Karena orang yang kita percaya dan dukung pasti benar bisa menyebarkan berita yang menyesatkan.
Karena kebenaran yang mereka ungkap hanyalah omong kosong
Sebaliknya orang yang kita tidak percaya menyebarkan kebenaran tetap kita tidak percaya. Kita malah anggap omong kosong.
Siapa yang benar-benar bisa kita percaya?
Karena yang benar bisa dibikin salah, yang salah bisa dibikin benar.Â
Seribu hal yang benar akan ditutupi oleh satu kesalahan saja. Sebaliknya seribu kesalahan akan ditutupi hanya oleh satu kebenaran. Walaupun kebenaran omong kosong belaka.
Semua terjadi hanya oleh kepandaian mengolah kata yang sengaja untuk menyesatkan kita.Â
Yang miris kita begitu mudah dibutakan oleh kata-kata. Begitu mudah percaya dengan kata yang tersaji tanpa meneliti.
Di grup perpesanan begitu sering kita menemukan seseorang menyebarkan pesan tanpa memeriksa kebenarannya lagi.Â
Akhirnya diteruskan sampai berkali-kali. Karena yang menyebarkan percaya beritanya benar. Â Apalagi berita itu sesuai dengan kepentingan dirinya
Oleh sebab itu, di zaman ini kita benar-benar perlu belajar jadi waras dan netral tidak termakan berita yang memabukkan.
Wajib memahami benar-benar apa yang dibaca. Tidak terbawa oleh perasaan, tetapi membaca dengan kebijaksanaan.Â
Lebih baik tidak menyebarkan berita sembarangan. Tidak terbuai ikut-ikutan menyebarkan kebenaran yang masih dipertanyakan hanya oleh kegenitan jari-jari tanganÂ
Apakah masih memiliki kesadaran ini?
cermindiri, 20 November 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H