Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Omong Kosong Argentina Juara

19 Desember 2022   19:38 Diperbarui: 20 Desember 2022   11:22 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak. Ada bisikan kuat bahwa gol demi gol Mbappe untuk menyeimbangkan kedudukan hanya untuk menunda sejarah. 

Karena Messi yang akan segera merasakan juara Piala Dunia di akhir kariernya sebagai pesepak bola. 

Terjadilah ketika wasit asal Polandia , Szymon Marciniak meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.  Sah sudah Messi meraih Piala Dunia untuk pertama kali. Ketiga untuk Argentina. Setelah meraih pada 1978 dan 1986.

Ketika di grup perpesanan WhatsApp ada yang membagikan tulisan tentang prediksinya bahwa Argentina yang akan juara dunia, saya ikut terusik berkomentar tentang 'terawangan' saya  sebelum turnamen dimulai. Bahkan ketika tampil pertama sudah kalah. Keyakinan saya tak berkurang. 

Entah mengapa saya menahan diri. Menyunggingkan senyum. Tiba-tiba malah muncul semacam pengingat diri.

Acap kali kita hendak menunjukkan kebenaran tentang diri sendiri, tanpa sadar justru sedang membesarkan keegoan.

Bukankah acap kali seperti ini yang terjadi? 

Mana kala ada satu omongan yang benar tentang satu hal lantas jadi omongan dan pajangan agar seluruh dunia mengetahui. 

Sebaliknya giliran 99 omongannya salah diam seribu basa seakan diam itu emas.

Beginilah dunia.

Bangga dengan kemampuan diri  memang tidak apa-apa. Namun, biasanya ada apa-apa yang menjadi penumpang. Yakni, si jumawa. 

Rasa bangga dan jumawa bisa-bisa menjadi saudara kembar  tanpa kita menyadari. Dalam kerendahan hati bisa pula ketinggian hati bersembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun