Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lupa dalam Omong Kosong

19 Mei 2022   07:33 Diperbarui: 19 Mei 2022   07:46 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari postwrap 

Saya juga pernah harus menunggu sekian lama, tanpa kabar berita dan orang yang ditunggu takbisa dihubungi. Setelah terhubung ia hanya berkata, "maaf, lupa" dan masih bisa tertawa. Padahal demi janji itu saya harus ngebut memacu kendaraan karena takut terlambat. Parah. 

Saya juga pernah lupa. Seorang teman minta tolong karena surelnya terblokir. Saya mengiyakan untuk membantu. 

Yang terjadi saya malah telepon dan WhatsApp saya diblokir. Gara-gara saya lupa menindaklanjuti janji saya. 

Sebenarnya masih banyak cerita yang berhubungan dengan lupa. Termasuk yang sering kali terjadi pada diri saya sendiri. Hanya maaf, saya lupa kejadiannya. 

Bila lupa ibarat makanan, mungkin kita sudah kenyang menyantapnya. Begitu juga bila ibarat tabungan, sudah kaya kita. Bila lupa ibarat omong kosong hanya jadi omongan. 

Hidup kita memang tidak lepas dari lupa. Yang berbeda hanya cara kita menyikapi. Pasti setiap dari kita pernah lupa.

Ada yang menyikapi dengan menyadari sebagai hal yang harus diubah, menganggap biasa, atau hal yang manusiawi sehingga tidak apa-apa.

Ada yang menyesali dengan mendalam, bertobat. Ada yang masih bisa tertawa dan menjadi bahan candaan. Lupa hanya omong kosong. 

Begitu banyak terjadi lupa dalam hidup ini. Ada lupa janji, lupa utang, lupa apa yang harus dikerjakan, lupa kewajiban, lupa diri. Bisa jadi lupa dirinya masih manusia. 

Hitung saja sendiri lebih banyak mana koleksi kita. Jangan-jangan untuk mengingat hal ini pun lupa. 

@cermindiri, 24 Desember 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun