Saya juga pernah harus menunggu sekian lama, tanpa kabar berita dan orang yang ditunggu takbisa dihubungi. Setelah terhubung ia hanya berkata, "maaf, lupa" dan masih bisa tertawa. Padahal demi janji itu saya harus ngebut memacu kendaraan karena takut terlambat. Parah.Â
Saya juga pernah lupa. Seorang teman minta tolong karena surelnya terblokir. Saya mengiyakan untuk membantu.Â
Yang terjadi saya malah telepon dan WhatsApp saya diblokir. Gara-gara saya lupa menindaklanjuti janji saya.Â
Sebenarnya masih banyak cerita yang berhubungan dengan lupa. Termasuk yang sering kali terjadi pada diri saya sendiri. Hanya maaf, saya lupa kejadiannya.Â
Bila lupa ibarat makanan, mungkin kita sudah kenyang menyantapnya. Begitu juga bila ibarat tabungan, sudah kaya kita. Bila lupa ibarat omong kosong hanya jadi omongan.Â
Hidup kita memang tidak lepas dari lupa. Yang berbeda hanya cara kita menyikapi. Pasti setiap dari kita pernah lupa.
Ada yang menyikapi dengan menyadari sebagai hal yang harus diubah, menganggap biasa, atau hal yang manusiawi sehingga tidak apa-apa.
Ada yang menyesali dengan mendalam, bertobat. Ada yang masih bisa tertawa dan menjadi bahan candaan. Lupa hanya omong kosong.Â
Begitu banyak terjadi lupa dalam hidup ini. Ada lupa janji, lupa utang, lupa apa yang harus dikerjakan, lupa kewajiban, lupa diri. Bisa jadi lupa dirinya masih manusia.Â
Hitung saja sendiri lebih banyak mana koleksi kita. Jangan-jangan untuk mengingat hal ini pun lupa.Â
@cermindiri, 24 Desember 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H