Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menulis Sederhana dan Kentut

19 Oktober 2021   17:11 Diperbarui: 19 Oktober 2021   17:13 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari postwrap 

Bila belum punya nama kata-katamu sulit menggoda para pembaca 

Bisa jadi apa yang tertulis hilang dalam sekejap mata 

Menjadi kumpulan  kata terlupa 

Salah menulis akan dianggap bodoh dalam berbahasa 

Kata-kata yang lahir sepenuh jiwa seakan kehilangan makna 

Bila engkau sudah jadi pujangga ternama pula 

Kata-katamu akan jadi bagai mutiara 

Setiap karya akan dianggap sempurna 

Salah kaidah bahasa pun dianggap luar biasa 

Orang-orang memuja itu  sebagai gaya 

Bahkan ketika menulis sebuah puisi dengan kata "KENTUT" pun bisa menganggap ini sebagai mahakarya

Jadi bahan seminar di mana-mana 

Sesungguhnya dari semua 

Hanya butuh hati yang sederhana untuk menikmati setiap kata  agar bermakna 

Tetap menulis dengan hati apa adanya

Tak berkecil hati walaupun hanya bisa menulis dengan kata-kata sederhana tak sekelas pujangga 

Sebab di dunia masih ada mereka yang memiliki hati sederhana untuk membaca sebuah karya 

Percaya saja

Jadikan dirimu yang pertama 

@refleksihati 19 Oktober 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun